Jakarta (ANTARA News) - Indonesia akan menjadi tuan rumah konferensi penyelenggara pemilu tingkat Asia pada 22 hingga 26 Agustus 2016 di Bali.

"Pertemuan ini bertujuan untuk mendorong pemilu yang demokratis dan berkualitas, dan akan melibatkan antara lain Badan Penyelenggara Pemilu dan lembaga swadaya masyarakat di Asia," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum RI Juri Ardiantoro di Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan konferensi penyelenggara pemilu tingkat Asia atau "Asian Electoral Stakeholder Forum" (AESF) di Bali itu akan menjadi pertemuan ketiga bagi para peserta.

AESF pertama telah dilaksanakan di Bangkok, Thailand, pada 12 Desember 2012, dan melahirkan Deklarasi Bangkok tentang pemilihan umum yang bebas dan adil.

Pertemuan kedua dilakukan di Dili, Timor Leste, yang dihadiri 120 delegasi dari 27 negara, termasuk delegasi dari Australia, Amerika Serikat, dan komunitas negara-negara berbahasa Portugis, di antaranya Angola, Cabo Verde, Portugal, serta Mozambik.

Sebagaimana AESF di Bangkok, konferensi di Dili juga kemudian menghasilkan dokumen yang disebut Indikator Dili pada Pemilu Demokratis, yang digunakan sebagai pedoman utama untuk menilai kredibilitas pemilu.

Untuk AESF ketiga, Juri mengemukakan KPU akan mengusung tema "Transparency and Integrity for Quality Elections", dengan harapan dapat memperkuat upaya masing-masing negara di Asia dalam mengembangkan demokrasi pemilu dan menciptakan ikatan kebersamaan di antara mereka.

"Hasil yang ingin dicapai pada akhir konferensi ini adalah terciptanya deklarasi atau komitmen bersama dalam menciptakan transparansi dan integritas untuk pemilu yang berkualitas," katanya menambahkan.

Pewarta: Agita Tarigan
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016