Boyolali (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Boyolali bakal membangun kereta gantung di tiga titik dengan panjang tiga kilometer pada 2017 untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di daerahnya.

Bupati Boyolali, Seno Samodro di Boyolali, Jumat, mengatakan, kereta gantung tersebut akan dibangun di lereng Gunung Bibi atau sebelah utara Merapi, Suroteleng Kecamatan Selo, dan rute kota dari Gedung Convention Hall menuju kawasan Simpang Lima Boyolali.

Menurut Seno Samodro, rencana pembangunan kereta gantung tersebut masing-masing titik penjangnya satu kilometer diperkirakan menghabiskan total anggaran mencapai Rp120 miliar.

"Kami anggaran pembangun kereta gantung ini, dengan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Boyolali, untuk tahap pertama 2017 satu titik panjang satu km rute kota terlebih dahulu," kata Seno.

Menurut Seno proyek kereta gantung tidak diselesaikan dalam satu tahun anggaran 2017, tetapi multiyears. Atraksi wisata baru tersebut akan diserahkan kepada badan usaha milik daerah (BUMD) untuk dikelola.

"Kami berharap proyek satu titik butuh waktu penyelesaian diperkiaakan selama 16 bulan itu, dapat menjadi potensi baru untuk pendapatan daerah," kata Seno.

Seno mengatakan pembangunan kereta gantung di daerah Suroteleng Selo akan dilaksanakan selanjutnya, tetapi tergantung persiapan desa terkait.

Kereta gantung di Suroteleng, kata dia, dibangun bukan terletak di lereng Gunung Merapi, tetapi lereng Gunung Bibi, sehingga daerah dinilai aman dari bencana letusan Merapi.

Menurut dia, Gunung Bibi menjadi benteng bagi desa-desa di bawahnya saat Gunung Merapi meletus. Kereta gantung dari atas Gunung Bibi itu nanti wisatawan dibawa masuk ke kawasan tinggal elang Jawa dan kera sangat menarik.

"Kami optimistis dapat merealisasikan proyek ini, dengan tujuan pariwisata Boyolali mampu mengalahkan objek wisata daerah lain seperti di Kaliurang Yogyakarta dan Bandungan Kabupaten Semarang," katanya.

Bahkan, wisatawan dengan kereta gantung dapat melihat keindahan panorama kawasan lereng Gunung Bibi dan Kota Boyolali dari atas.

Pewarta: Bambang DM
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016