Surat Perintah yang dikeluarkan oleh Wakapolri Komjen Pol Syafruddin sudah diterima dan berdasarkan Sprint itu, seluruh provinsi harus siaga satu."
Makassar (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dalam status siaga satu jelang unjuk rasa besar-besaran yang akan digelar pada 4 November.

"Surat Perintah yang dikeluarkan oleh Wakapolri Komjen Pol Syafruddin sudah diterima dan berdasarkan Sprint itu, seluruh provinsi harus siaga satu," ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Frans Barung Mangera di Makassar, Rabu.

Status siaga satu mulai ditetapkan usai rapat antara Wakapolda Sulsel Brigjen Pol Gatot Eddy Pramono bersama pimpinan organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam di Sulsel, pukul 14.00 Wita.

Frans Barung mengatakan, penyiagaan dan peningkatan status itu dilakukan atas adanya kabar yang menyatakan unjuk rasa pada Jumat 4 November akan dilakukan di beberapa provinsi dan kabupaten kota di Indonesia.

Unjuk rasa itu sendiri terkait dengan dugaan penistaan agama Islam yang dilakukan oleh calon Gubernur DKI Jakarta yang juga petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat kampanye beberapa waktu lalu.

"Isunya itu terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh salah satu calon Gubernur DKI Jakarta. Kita sesuai dengan arahan dan perintah harus tetap siaga menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat," katanya.

Dalam pengamanan nanti, kata Frans, pihaknya akan menggunakan seragam pakaian dinas lapangan (PDL) khusus dan tetap fokus pada kesiap-siagaan dalam perkembangan situas keamanan dan ketertiban di Sulsel.

"Kita akan pakai PDL khusus dan fokus pada kesiap siagaan perkembangan situasi Kamtibmas di Sulsel. Semoga nanti demonya berjalan lancar dan tertib," harapnya.

Ia menyebutkan, seluruh jajaran polres akan melakukan konsolidasi pengamanan dan anggota Polda Sulsel sudah diperintahkan untuk tidak boleh meninggalkan markas, selama penetapan siaga satu.

Pewarta: Muh Hasanuddin
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016