Sabang, Aceh, (ANTARA News) - Sejumlah petani di Sabang, Aceh, mengeluhkan anjloknya harga cengkih di kepulauan itu hingga sebesar Rp20.000 per kilogram.

"Biasanya harga cengkeh Rp100.000/kilogram, tapi saat musim panen seperti ini pedagang membeli dari petani dengan harga Rp80.000/kilogram," kata Ratna yang ketika ditemui sedang menjemur cengkih hasil panennya di trotoar Jalan Yos Sudarso, Sabang, Selasa.

Menurut Ratna, dua pekan lalu harga jual cengkih di tingkat pedagang lokal berkisar Rp90.000 sampai dengan Rp100.000/ kilogram.

"Tapi begitu cengkih lokal panen, pedagang membelinya dengan harga Rp 80.000/kilogram," katanya.

Hal senanda dikemukakan Ismail, petani cengkih asal Cot Bau. Keduanya berharap Pemerintah Kota Sabang dapat menetapkan harga standar cengkih agar para petani tidak merugi.

Baca juga: (APCI : seharusnya harga cengkih tidak turun)

Menurut Ismail, cengkih berbuah setahun sekali dan hasil panennya bervariasi. Untuk pohon cengkih yang berusia tujuh tahun hasil panennya bisa 5 kg sampai 7 kg per batang.

"Kalau batang cengkihnya sudah 10 tahun ke atas sekali panen bisa sampai 8 kg, ya tergantung buah dan musimnya juga," kata dia.

Cengkih yang baru dipanen juga memerlukan penanganan khusus dan tidak boleh diendapkan di ruang tertutup tanpa ada udara.

"Cengkih yang baru dipetik tidak boleh disimpan dalam karung, harus langsung dijemur di terik matahari," katanya.

Ia menjelaskan, kalau cuaca cerah penjemuran cukup tiga hari dan bisa langsung dibawa ke pembeli.

Pewarta: Irman Yusuf
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017