Tanjungbalai, Sumatera Utara (ANTARA News) - Pangkalan TNI AL Tanjungbalai Asahan menangkap imigran gelap asal Somalia yang diangkut perahu bermotor saat berlayar di perairan Sungai Asahan menuju Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara.

Komandan Pangkalan Angkatan Laut Tanjungbalai Asahan, Letnan Kolonel Pelaut Bagus Amarullah, di Tanjungbalai, Jumat, mengatakan, perahu bermesin tanpa nama itu membawa delapan warga negara Somalia yang ditangkap pada 01.15 WIB Kamis (28/4).

Menurut dia, sebelumnya Tim Reaksi Cepat Armada Barat Pangkalan TNI AL Tanjungbalai mendapatkan informasi dari masyarakat akan ada perahu yang berlayar dari Malaysia yang membawa imigran gelap.

Menindaklanjuti informasi itu, mereka dan Patroli Keamanan Laut SSG II-1-47 dikerahkan dan segera menggelar patroli terbatas ke lokasi yang sudah menjadi target operasi.

Setelah mengendap dan mengintai hampir satu jam, tim gabungan melihat secara visual target operasi dan menyergap mereka.

Namun sebelum disergap, dua orang diduga nakhoda dan anak buah kapal melompat ke air, dan lari ke dalam hutan Kecamatan Sei Kepayang, Kabupaten Asahan.

"Penyergapan itu di posisi perairan Sungai Penyengat Kuala Bagan Asahan," kata Amarullah.

Setelah bisa menguasai kapal sasaran, mereka mengidentifikasi. Diketahui kemudian terdapat empat laki-laki dan empat perempuan, serta seorang perempuan TKI Ilegal.

Diketahui pula, para imigran gelap Somalia itu berangkat dari Somalia kemudian transit di Malaysia selama dua minggu.

Dengan menumpang perahu itu, imigran itu berangkat dari Malaysia menuju Tanjungbalai dan akan ke Medan melalui jalur darat.

"Oleh agen perahu di Malaysia, para imigran dari Somalia itu dikenakan ongkos 900 dolar Amerika Serikat. Dan hasil pemeriksaan tidak diketemukan barang berbahaya maupun barang terlarang lain," ujar Bagus Badari.

Catatan mereka, identitas para imigran gelap Somalia itu adalah Abdul Wahab Muh (23), Maulid Ali (20), Ahmed Abdullah (21), dan M Abdalla (23).

Sedangkan empat perempuan Somalia yaitu Samiya (20), Muse (20), Halimo (29), dan Mariam (59). Adapun TKI ilegal asal Indonesia yakni Kadijah (36).

Personel TNI AL setempat lalu diserahkan kepada petugas imigrasi Kota Tanjungbalai.

Pewarta: Yan Aswika
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017