Jakarta (ANTARA News) - Deputi Gubernur Bank Indonesia, Sugeng, menyebutkan pihaknya sedang menindaklanjuti permasalahan kendala teknis "Mandiri Online" yang merupakan layanan perbankan dalam jaringan (daring) Bank Mandiri.

"Kami sudah meminta laporan secara lengkap kepada Bank Mandiri. Akan kami tindak lanjuti dan teliti bersama antara Mandiri dan BI," kata Sugeng di gedung BI Institute, Jakarta, Senin.

Ia mengatakan pihaknya masih akan mencari permasalahan yang menjadi faktor penyebab terjadinya kendala teknis "Mandiri Online".

"Mandiri Online" merupakan layanan perbankan dalam jaringan dari Mandiri yang menggabungkan Mandiri Mobile Banking dan Internet Banking.

Sebelumnya, Bank Mandiri menyatakan sistem perbankan daring "Mandiri Online" yang sempat dihentikan akhir pekan lalu, sudah berjalan normal kembali, dan kekeliruan jumlah saldo nasabah telah dikoreksi.

"Sudah dikembalikan seperti sediakala. Termasuk dana-dananya sudah dikembalikan. Mandiri Online juga sudah aktif lagi," kata Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas, Minggu (7/8).

Rohan mengatakan, yang terjadi pada Jumat (5/5) lalu adalah kendala teknis atau "corrupt system" pada "Mandiri Online" sehingga seolah-olah terjadi transaksi yang dilakukan nasabah dan mendebet atau menarik dana nasabah.

Akibat hal itu, terjadi perbedaan jumlah saldo tabungan milik nasabah yang tercatat di "Mandiri Online".

Rohan menuturkan bahwa "Mandiri Online" memang saat ini masih dalam "soft launching" sehingga memang perlu dilakukan beberapa penyesuaian.

"Dalam monitoring, kami menemukan adanya sedikit penyesuaian yang perlu dilakukan terhadap sistem, dan penyesuaian itu telah selesai," ujar dia.

Menurut Rohan, karena kekeliruan sistem tersebut, terdapat kesalahan data terhadap 97 nasabah.

"Kekeliruan itu telah kami koreksi kembali dan tuntas," ujar Rohan.

Pewarta: Calvin Basuki
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017