Jakarta (ANTARA News) - Anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (WIKA Gedung) akan melepas sebagian sahamnya ke publik melalui mekanisme penawaran umum perdana saham (IPO) pada November tahun ini.

"IPO bulan November. Jadi akhir bulan November kita listed (sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia)," ujar Direktur Pengembangan Investasi dan Human Capital Wika Gedung, Nur Al Fatah di Jakarta, Jumat.

Ia menyampaikan bahwa pihaknya juga sudah mendapatkan restu dari Kementerian BUMN dalam aksi korporasi ini. Rencananya, dana yang diraih dari IPO akan digunakan untuk pengembangan usaha dan modal kerja perseroan.

"Antara 60-70 persen akan digunakan untuk pengembangan usaha investasi, sisanya modal kerja," ucapnya.

Direktur Keuangan PT Wijaya Karya Tbk, A N Steve Kosasih menambahkan bahwa WIKA Gedung meraih kontrak pembangunan properti dari WIKA Group senilai lebih dari Rp20 triliun. Sebagian besar dari nilai kontrak itu, atau sekitar Rp17,3 triliun diperoleh dari kontrak konstruksi proyek-proyek pembangunan properti antara PT Wijaya Karya Realty (WIKA Realty) dan WIKA Gedung.

"Ini menjadi momentum yang baik bagi WIKA Group, dalam hal ini WIKA Gedung dan WIKA Realty jelang persiapan keduanya menuju Go Public," ujarnya.

Sebelumnya, Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius K Ro, mengatakan bahwa sebanyak empat anak usaha BUMN akan melakukan IPO pada semester II 2017.

"Setelah melihat situasi pasar saham serta kesiapan perusahaan maka tahun ini kami upayakan sebanyak empat anak usaha BUMN IPO di Bursa Efek Indonesia," katanya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017