Jayapura (ANTARA News) - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyatakan perekaman Kartu Tanda Penduduk berbasis nomor induk kependudukan (KTP Elektronik) di Provinsi Papua baru mencapai 30 persen, sedangkan untuk tingkat nasional sudah 95 persen.

Untuk itu, kata Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri Zudan Arief Fakrulloh, di Jayapura, Jumat, pihaknya menginstruksikan semua kepala Disdukcapil seluruh Papua untuk lebih aktif melakukan jemput bola.

"Aksi jemput bola ini dengan mengumpulkan masyarakat di desa bahkan di kecamatan, di mana petugasnya silakan mendatangi masyarakatnya," katanya.

Selain itu, aparat Disdukcapil di daerah pun harus menjemput bola dengan mendatangi distrik-distrik dan kampung-kampung, kemudian mendatangi juga sekolah-sekolah, masjid dan gereja untuk melakukan perekaman.

"Bahkan kami juga meminta untuk diupayakan pada Sabtu dan Minggu kantornya buka, karena masyarakat yang libur di hari tersebut sehingga akan mendapatkan pelayanan," ujarnya.

Dia menuturkan bahwa hal tersebut yang tengah didorong dan harus diutamakan, di mana para kepala Disdukcapil fokus di tiga bulan terakhir untuk terus berupaya menyelesaikan lebih intensif.

"Kendala yang selama ini dihadapi provinsi tertimur Indonesia menurut saya ada dua yakni pertama masyarakatnya yang enggan dan kedua aparaturnya harus lebih turun lebih intensif," katanya lagi.

Dia menambahkan jadi di dalam sistem ini, jika masyarakatnya tidak datang maka tidak bisa memaksa sehingga menyebabkan targetnya tidak bisa secepat yang lain, tidak hanya itu kalau masyarakatnya aktif pemerintah daerahnya juga harus aktif.

Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017