Bogor (ANTARA News) - Presiden RI Joko Widodo menegaskan dukungan pemerintah dan rakyat Indonesia kepada kemerdekaan Palestina tidak akan berubah.

"Saya sendiri juga akan hadir di sana untuk meneguhkan kita semuanya, betapa kita, dukungan kita, rakyat kita, kepada Palestina itu tidak berubah," tegas Presiden dalam sambutan pembukaan Silaturahmi Kerja Nasional Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat.

Menurut Jokowi, dirinya telah menghubungi sejumlah kepala negara anggota OKI antara lain Emir Qatar Sheikh Tamim dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas terkait kehadirannya ke konferensi yang akan berlangsung di Turki.

Presiden berencana akan kembali menelpon Mahmoud Abbas pada Jumat malam.

Kepala Negara juga menyampaikan kekecewaannya atas sikap Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan hendak memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke kota itu.

Jokowi mengungkapkan kekesalannya atas sikap politik luar negeri Paman Sam yang diambil Trump.

"Ya inilah perubahan-perubahan dunia yang kadang menjengkelkan, kadang menyakitkan. Tapi itulah fakta yang kita hadapi," tegas Presiden.

Presiden menekankan keputusan Trump dapat mengganggu keamanan dunia.

"Yang kita takutkan, kita khawatirkan, ini nanti bisa mengguncang stabilitas keamanan, stabilitas perdamaian di dunia. Itu yang kekawatiran, saya kira semua kepala negara, kepala pemerintahan di sana," tegas Jokowi.

Sementara itu terkait peran Indonesia di tingkat global, Presiden menjelaskan Indonesia dipercaya sebagai negara penengah untuk mengatasi konflik pengusiran masyarakat Rohingya di Rakhine State, Myanmar dan upaya persatuan Afghanistan.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterez juga meminta Indonesia dapat menyelesaikan konflik di Rakhine State, jelas Jokowi.

"Mohon doa restu ibu dan bapak sekalian, nanti kita bisa lebih intensif untuk masuk ke dalam guna menyelesaikan persoalan-persoalan di Rakhine State karena kita telah membangun sekolahan dan rumah sakit disana. Saya kira yang dibutuhkan itu, tetapi persoalan intinya memang sangat rumit sekali, karena sebuah sejarah panjang yang harus diselesaikan secara baik," ujar Presiden.

Kemudian terkait persatuan Afghanistan, Jokowi mengatakan Presiden Ashraf Gani telah memuji kuatnya persatuan dan kesatuan Indonesia di tengah ratusan suku yang berbeda.

Afghanistan juga mengirimkan sejumlah ulama dan anggota parlemen untuk mempelajari upaya persatuan bangsa dan demokrasi di Indonesia.

Selain itu, Ibu Negara Afghanistan Rula Ghani juga berkeinginan untuk mempelajari peran wanita Indonesia di tingkat masyarakat di desa-desa.

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017