Palembang (ANTARA News) - Petugas tim gabungan hingga Kamis (4/1) masih kesulitan menemukan jasad 11 korban tenggelam di perairan Tanjung Sare, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan karena hutan bakau yang lebat dan ombak.

Wakil Kepala Polda Sumatera Selatan Brigadir Jendral Bimo Anggoro di Palembang, Kamis, mengatakan, 24 penumpaang yang selamat dari kapal speedboat nahas tersebut kini telah dikembalikan kepada keluarga masing-masing. Sementara 11 korban masih dalam pencarian dan dua jasad lainnya sudah ditemukan kemarin.

Insiden itu terjadi pada Rabu (3/1) sekitar pukul 18.00 WIB.

"Tim gabungan hingga kini masih berada di lokasi untuk terus melakukan pencarian," kata Bimo.

Bimo menambahkan, serang speedboat tersebut diduga tidak mengetahui cuaca laut ketika berlayar. Saat itu ombak setinggi satu meter menghantam badan kapal hingga pecah.

Kedepan, polisi akan berkoordinasi dengan syahbandar dan pihak lain untuk meminimalisir kejadian kecelakaan laut.

"Polair sudah punya rencana untuk mengumpulkan para pemangku kepentingan agar semua pelayaran diperketat jika cuaca buruk. Sekarang memang kondisi laut ombak sedang tinggi," kata dia.

Sementara, Kepala Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumsel Komisaris Besar menambahkan, dari keterangan, speedboat tersebut mampu mengangkut 80 penumpang. Sementara, ketika kejadian ada 55 penumpang yang dibawa.

"Penyebabnya mungkin kekurangan alat keselamatan, seperti pelampung, banyak korban selamat memakai derigen. Kalau uji kelayakan, speed tersebut masih layak jalan, sehingga para penumpang mendapat santunan 50 juta dari jasaraharja," kata dia.

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018