London (ANTARA News) - Inggris mengumumkan pembentukan unit keamanan nasional baru untuk memerangi "disinformasi" pada Selasa (23/1), beberapa pekan setelah Perdana Menteri Theresa May menuduh Rusia menggunakan berita palsu untuk merusak lembaga-lembaga Barat.

"Kita hidup di zaman berita palsu dan persaingan narasi," kata juru bicara Kantor Perdana Menteri Inggris.

"Pemerintah akan merespons dengan penggunaan komunikasi keamanan nasional yang lebih baik untuk mengatasi tantangan yang saling berhubungan dan rumit ini."

Unit Komunikasi Keamanan Nasional baru itu disetujui di sebuah rapat Dewan Keamanan Nasional, yang terdiri atas para menteri dan pejabat keamanan nasional.

"Ini akan ditugasi memerangi disinformasi oleh aktor-aktor negara dan yang lainnya," kata juru bicara kantor perdana menteri.

"Unit ini akan secara lebih sistematis menghalau musuh-musuh kita dan membantu kita menjalankan prioritas keamanan nasional," katanya sebagaimana dikutip AFP.


Dalam pidato November, Perdana Menteri Inggris menuduh Rusia menjalankan kampanye spionase dan gangguan siber berlanjut, termasuk ikut campur dalam pemilihan-pemilihan.

"Menggunakan senjata informasi, mengerahkan organisasi-organisasi media pemerintah untuk menanamkan cerita-cerita palsu dan gambar-gambar yang di Photoshop dalam upaya menabur perpecahan di Barat dan merusak institusi-institusi kita," katanya.

Ia memperingatkan: "Kalian tidak akan berhasil...  Inggris akan melakukan apa yang perlu dilakukan untuk melindungi diri kami, dan bekerka dengan sekutu-sekutu kami untuk melakukannya." (mu)

Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018