Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi keberhasilan tim gabungan Polda Metro Jaya, Polri, Bea Cukai, dan Badan Narkotika Nasional dalam menggagalkan penyelundupan 1,6 ton sabu-sabu yang dibawa kapal berbendera Singapura di Riau.

"Aparat hukum kita kembali menunjukan prestasi dan kinerja yang luar biasa. Apresiasi dan acungan jempol patut kita berikan kepada mereka," kata Bambang di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, sebelumnya mereka juga telah berhasil mengamankan kapal asing Sunrise Glory yang membawa satu ton sabu-sabu sehingga dirinya yakin aparat hukum akan segera menindak tegas para pelaku yang tidak beradab tersebut.

Dia menegaskan prestasi aparat hukum itu sekaligus menjadi sinyal perang para bandar Narkoba di dalam maupun di luar negeri.

"Jangan main-main dengan Indonesia, pemerintah, DPR RI, maupun penegak hukum kompak satu barisan memberantas peredaran Narkoba. Kita tidak ingin bangsa ini rusak karena Narkoba dan ulah para bandar yang tidak punya nurani," ujarnya.

Dia menyampaikan keprihatinannya atas berbagai kondisi terkini anak bangsa yang terkena jerat narkoba, karena telah merasuki berbagai elemen bangsa, termasuk para "public figure" yang seharusnya menjadi panutan masyarakat.

Bambang mendorong para orang tua, guru, dan juga para pemuka agama bersatu pada turut ambil bagian dalam pemberantasan Narkoba.

"Jika kita semua berada dalam satu barisan, saya yakin bangsa kita akan terlepas dari jerat Narkoba," katanya.

Sebelumnya, tim gabungan Polri, Polda Metro Jaya, Badan Narkotika Nasional (BNN) Direktorat Jenderal Bea Cukai mengungkap sabu-sabu seberat 1,6 ton di perairan Karang Helen Mars Batam Kepulauan Riau pada Selasa (20/2) sekitar pukul 02.00 WIB.

"Kita mengamankan satu unit kapal ikan berisi jaring ketam asal Taiwan berbendera Singapura tanpa kelengkapan dokumen," kata Direktur IV Tindak Narkoba Bareskrim Mabes Polri Brigadir Jenderal Polisi Eko Daniyanto di Jakarta, Selasa.

Dari pengungkapan itu, petugas gabungan menangkap warga Singapura bernama Tan Mai (69), Tan Yi (33), Tan Hui (43) dan Liu Yin Hua (63).

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018