Tabanan (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo blusukan ke proyek padat karya tunai untuk membangun jalan produksi dan irigasi yang melibatkan masyarakat di Desa Kukuh, Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan, Bali.

Presiden Joko Widodo tiba di Desa Kukuh, Jumat, sekitar pukul 08.00 WITA, tempat berlangsung pengerjaan proyek padat karya tunai.

Presiden kemudian menyapa masyarakat yang turut serta dalam pengerjaan proyek pembangunan irigasi kecil dan jalan produksi tersebut.

Ia juga mengobrol dan berdialog dengan para pekerja yang sedang membangun jalan produksi sepanjang 592 meter senilai Rp600 juta itu.

Presiden sempat menanyakan jumlah honor yang didapat para pekerja saat duduk bersama mereka di sela proyek pembangunan.

Salah satu pekerja, I Wayan Sukanada mewakili para pakerja yang lain mengatakan proyek tersebut membuka peluang kepada masyarakat setempat untuk mendapatkan uang tunai menjelang hari raya.

"Tukang mendapat Rp125.000 sehari, kalau pekerja Rp85.000 perhari," kata Sukanada yang pensiunan guru itu.

Presiden Jokowi kepada wartawan mengatakan bahwa sampai saat ini proyek-proyek yang sudah bergerak sebagian besar dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera).

"Kita harapkan semua kementerian seperti ini artinya Kemenpupera, Kemendes juga beberapa sudah, kementerian yang lain untuk proyek-proyek di daerah kita sudah tekankan, pakai pola padat karya tunai," katanya.

Presiden betul-betul mengharapkan proyek tersebut dapat mendongkrak peredaran uang di pedesaan.

"Kita harapkan bisa mendongkrak peredaran uang di desa, di daerah meningkatkan daya beli, meningkatkan konsumsi masyarakat, arahnya nanti ke sana," katanya.

Proyek di Desa Kukuh terdiri atas pembangunan jalan produksi dan irigasi kecil. Pada kesempatan itu, Presiden mengunjungi proyek irigasi di luas area sawah 47,6 ha yang merupakan bagian dari Subak Jaka.

Sedangkan panjang irigasi yang dibangun sepanjang 600 meter dengan jumlah pekerja 150 orang --dari total keseluruhan anggota Subak 267 orang-- dan nilai proyek Rp675 juta selama 50 hari.









Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018