Bogor (ANTARA News) - Maraknya isu penyerangan ulama oleh orang dengan gangguan jiwa, Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya beserta jajarannya melakukan silaturahmi ke ulama, Sabtu, dalam rangka menjaga stabilitas keamanan.

Kapolresta beserta rombongan yang terdiri atas Wakapolresta AKBP Rantau Isnur Eka, seluruh kabag, dan kasat serta Kapolsek di wilayah Kota Bogor menyambangi kediaman Khalifah Habib Abdullah bin Husein, bin Abdullah bin Muksin Allatas, di Masjid Keramat Empang.

Ulung mengatakan Polresta Bogor Kota terus meningkatkan kegiatan Kamtibmas bersama para alim ulama dan tokoh agama se-Kota Bogor.

Menurutnya silaturahmi itu penting di tengah perkembangan informasi yang saat ini begitu cepat, banyak hoax dan kabar tidak benar berkembang secara masif dan terstruktur.

"Apalagi menjelang Pilkada ini yang sekarang sudah memasuki tahap kampanye, ini punya potensi kerawanan sosial yang berdampak terjadinya konflik horizontal," kata Ulung.

Ia mengatakan dampak negatif atau efek dari berkembangnya informasi di media sosial yang begitu cepat jika tidak ditanggulangi dengan baik, berpotensi dapat mengadu domba masyarakat.

"Tapi kami jajaran kepolisian terus mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak panik dengan pemberitaan yang belum tentu kebenarannya, tetapi tetap kita harus waspada," katanya.

Ulung menyebutkan perlu untuk diwaspadai peredaran informasi-informasi yang belum terverifikasi dan terkonvirmasi kebenarannya, seperti salah satunya isu penyerangan terhadap ulama oleh orang dengan ganguan jiwa.

"Dari informasi 15 kasus ini hanya dua yang benar, sisanya hoax," kata Ulung.

Ia menekankan, setiap orang harus bijak menyikapi perkembangan informasi saat ini, sehingga tidak mudah terprovokasi dan terihindar dari konflik horizontal.

Khalifah Habib Abdullah bin Husein bin Abdullah bin Muksin Allatas menyambut baik kedatangan Kapolresta Bogor Kota beserta jajarannya.

Menurutnya, apa yang telah disampaikan oleh Kapolresta memberikan pencerahan serta masukan yang akan disampaikan kepada jamaah, sehingga dapat menenangkan hati warga yang beberapa pekan terakhir dibayang-bayangi isu penyerangan terhadap ulama.

"Isu ini belum tentu kebenarannya. Kami akan sampaikan kepada para tokoh agam, ulama dan jamaahnya untuk bijak menyikapi isu yang berkembang, tentunya perlu berkoordinasi dengan kepolisian," kata Khalifah.

Terkait tahun politik, Khalifah menegaskan majelis Masjid Keramat Emapng dan Majelis Noer Allatas tidak dijadikan untuk kegiatan politik baik oleh pasangan calon maupun pengurus parpol.

"Kami menolak paham radikalisme," kata Khalifah.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018