...Astra diharapkan dapat terus diuntungkan dari membaiknya kondisi ekonomi serta stabilnya harga komoditas, meskipun persaingan di pasar mobil akan terus meningkat."
Jakarta (ANTARA News) - PT Astra International Tbk membukukan laba bersih pada 2017 meningkat 25 persen menjadi Rp18,881 triliun dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp15,156 triliun.

"Setelah mencetak kinerja keseluruhan yang baik pada tahun 2017, Astra diharapkan dapat terus diuntungkan dari membaiknya kondisi ekonomi serta stabilnya harga komoditas, meskipun persaingan di pasar mobil akan terus meningkat," kata Presiden Direktur Astra International Tbk Prijono Sugiarto dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

Ia mengemukakan bahwa kinerja perseroan mendapatkan keuntungan signifikan dari kembalinya profitabilitas PT Bank Permata Tbk dan keuntungan yang lebih tinggi dari bisnis alat berat dan pertambangan yang disebabkan naiknya harga komoditas secara berkelanjutan, yang juga berdampak positif terhadap kinerja usaha divisi agribisnis.

Namun, lanjut dia, kontribusi dari bisnis otomotif menurun akibat meningkatnya persaingan di pasar mobil, yang secara keseluruhan tidak menunjukkan pertumbuhan. Kinerja operasional bisnis sepeda motor cukup stabil di tengah menurunnya pasar motor secara keseluruhan.

Tercatat, pendapatan bersih Astra International Tbk pada 2017 meningkat 14 persen menjadi Rp206,1 triliun dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar Rp181,1 triliun, dengan pendapatan yang lebih tinggi diraih sebagian besar segmen bisnis.

Sementara itu, nilai aset bersih per saham tercatat sebesar Rp3.054 pada 31 Desember 2017, meningkat 10 persen dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2016 sebesar Rp2.765.

Pada 2018 ini, disampaikan, perseroan akan membgikan dividen final sebesar Rp122 per saham, itu akan diusulkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada April 2018 mendatang. Usulan dividen final itu bersama dengan dividen interim Rp55 per saham akan menjadikan dividen total pada tahun 2017 menjadi Rp177 per saham.

"Dividen final yang diusulkan itu berdasarkan pertimbangan meningkatnya utang pada level perusahaan induk Astra International dan rencana investasi lainnya di masa mendatang," paparnya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018