... itu menunjukkan lengkapnya konfigurasi politik di pimpinan MPR."
Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding menilai penambahan kursi pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), khususnya dari PKB akan memperkuat stabilitas politik nasional.

"Penambahan kursi pimpinan MPR secara otomatis memperkuat politik nasional karena penambahan itu menunjukkan lengkapnya konfigurasi politik di pimpinan MPR," katanya di Jakarta, Senin.

Dia mengemukakan penambahan tiga kursi pimpinan MPR itu menunjukkan adanya kebersamaan tokoh-tokoh nasional berada di kursi pimpinan MPR.

Baca juga: Wasekjen PKB: Cak Imin bersedia jadi pimpinan MPR

Karding berharap pimpinan MPR yang diisi orang-orang hebat akan mewujudkan misi utama MPR menjadikan Pancasila sebagai akhlak keseharian bagi masyarakat Indonesia.

"Kami berharap dengan pimpinan MPR diisi orang-orang hebat maka misi utama dari MPR yaitu menjadikan Pancasila sebagai akhlak keseharian bagi orang Indonesia akan terwujud," ujarnya.

Ia menambahkan PKB sudah mengirimkan surat kepada pimpinan MPR pada Senin (19/3) yang menunjuk Ketua Umum DPP PKB  Muhaimin Iskandar sebagai Wakil Ketua MPR, dan menyerahkan kepada pimpinan majelis untuk memprosesnya.

Baca juga: PDIP memandang posisi pimpinan MPR dan DPR perkuat dukungan pemerintah

Sebelumnya, Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan pimpinan MPR baru menerima surat dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan terkait penunjukan Ahmad Basarah sebagai Wakil Ketua MPR, dan masih menunggu surat dari PKB serta Partai Gerindra.

Dia mengatakan dirinya sudah lama mengatakan kalau Wakil Ketua MPR dari PKB akan diisi Muhaimin Iskandar dan Ahmad Muzani dari Partai Gerindra.

Zulkifli menjelaskan pimpinan MPR akan mengadakan Rapat Gabungan pada Rabu (21/3) untuk membahas mengenai pelantikan tiga wakil ketua MPR yang baru dan direncakan pada Kamis (22/3).

Baca juga: MPR akan gelar rapat gabungan bahas penambahan pimpinan

Baca juga: DPR: penambahan kursi pimpinan bukan untuk balas budi

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018