Jakarta (ANTARA News) - Apa yang akan terjadi pada saat equinox? Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan, yang akan terjadi adalah peningkatan temperatur rata-rata udara.

Besarannya akan mencapai 33-34 derajat Celcius saat terjadi fenomena equinox pada 23 Maret.

"Suhu udara akan meningkat khususnya siang hari pada saat matahari betul-betul di atas benda sekitar pukul 12.00," kata Deputi Meteorologi BMKG, Rahadi Mulyono, di Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan, pada 23 Maret, posisi Matahari berada pada garis ekuator dan matahari mencapai titik kulminasi sehingga terjadi peningkatan temperatur udara.

"Kecenderungannya pada 23 Maret akan lebih hangat dibandingkan hari-hari lainnya," kata dia.

Equinox adalah salah satu fenomena astronomi, saat Matahari melintasi garis khatulistiwa dan secara periodik berlangsung dua kali dalam setahun, yaitu pada Maret dan September.

Saat fenomena ini berlangsung, di luar bagian Bumi hampir relatif sama, termasuk wilayah yang berada di subtropis bagian utara maupun selatan.

Keberadaan fenomena tersebut tidak selalu mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis, dimana kita ketahui rata-rata suhu maksimal di wilayah Indonesia bisa mencapai 32-36 derajat Celcius.

Equinox bukan merupakan fenomena seperti HeatWave yang terjadi di Afrika dan Timur Tengah yang dapat mengakibatkan peningkatan suhu udara secara besar dan bertahan lama.

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018