Sukabumi, 24/3 (ANTARA News) - Polres Sukabumi, Jawa Barat masih mengembangkan dan menyelidiki motif kasus dugaan pembunuhan yang dilakukan ayah terhadap anak kandungnya sendiri di Kampung Legokareuy, Kabupaten Sukabumi.

"Dari penyelidikan sementara pelaku pembunuhan M Rafi (2,5) dilakukan oleh ayahnya sendiri Agung Akbar (30) dengan cara dicekik di sekitar Gunung Samping, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung pada Jumat (23/3)," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi, di Sukabumi, Sabtu.

Menurutnya, usai melakukan pembunuhan tersebut, tersangka yakni Agung Akbar memilih ikut mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri di pohon mahoni setinggi tujuh meter.

Tepat di bawah pohon tempat tersangka mengakhiri hidupnya juga merupakan lokasi almarhum Agung mengakhiri hidup anak lelaki semata wayangnya. Jasad keduanya sudah dikembalikan lagi kepada pihak keluarga karena tidak mau diautopsi.

Namun pihaknya masih mengembangkan kasus pembunuhan tersebut untuk mengungkap motifnya, sehingga tersangka yang merupakan ayah kandung korban nekat mengakhiri hidup anaknya sendiri.

"Kami masih memintai keterangan dari sejumlah saksi seperti keluarga korban dan istri tersangka serta warga sekitar," katanya lagi.

Nasriadi membenarkan memang ada keterangan dalam beberapa pekan terakhir ini tersangka kerap cekcok dengan istrinya, tapi belum diketahui penyebab pertengkaran pasangan suami istri tersebut.

Dede Bemo yang merupakan tetangganya mengatakan memang kerap ada pertengkaran antara Agung dengan Novi (istrinya), tapi warga menilai hal yang wajar karena dalam biduk membangun rumah tangga.

Namun, warga sekitar tidak menyangka Agung nekat mengakhiri dirinya dan anaknya sendiri di Gunung Samping. Tapi, warga enggan ikut campur dalam permasalahan ini.

Selain itu, warga pun menebang pohon mahoni yang dijadikan tempat pembunuhan sekaligus bunuh diri untuk menghindari kesan angker. Selain itu, polisi juga sudah memasang garis polisi di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018