Bojonegoro (ANTARA News) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumbahan Rakyat mengambil alih pengawasan penyelesaian pembangunan Jembatan Bengawan Solo yang menghubungkan Kecamatan Kota dan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur karena pertimbangan tingkat keamanan.

"Faktor utamanya karena dari segi keamanan pembangunan Jembatan Bengawan Solo ini memiliki tingkat kesulitan yang tinggi," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang Pemkab Bojonegoro Andi Tjandra, di Bojonegoro, Selasa.

Sebelum ini, lanjut dia, Tim Kementerian PU dan Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan telah meninjau pembangunan Jembatan Bengawan Solo.

"Setelah melakukan peninjauan pembangunan Jembatan Bengawan Solo, Kementerian PU meminta ada beberapa hal terkait peralatan yang harus ditambah," kata dia menjelaskan.

Karena itu, lanjut dia, proses pembangunan Jembatan Bengawan Solo itu sekarang harus dikoordinasikan dengan Kementerian PU.

Ia juga menegaskan pemasangan tali jembatan dengan panjang 26 meter dengan kontraktor PT Bintang Sembilan Indah Malang tidak ada hambatan. Kekuatan Jembatan Bengawan Solo di daerah setempat mengandalkan tali jembatan sepanjang 26 meter yang didatangkan dari China.

"Pemasangan tali jembatan berjalan lancar," ujarnya menegaskan.

Ia memperkirakan pembangunan Jembatan Bengawan Solo di daerahnya bisa selesai akhir April atau pekan pertama Mei. Meskipun pembangunan jembatan selesai, tetapi jembatan tidak bisa langsung dimanfaatkan, karena harus melalui uji coba.

"Setelah pembangunan jembatan selesai tetap harus dilakukan uji coba," ujarnya pula.

Sesuai kontrak, menurut dia, pembangunan Jembatan Bengawan Solo yang menghubungkan Kecamatan Kota-Trucuk itu sudah selesai akhir 2017.

Tetapi pembangunan jembatan menjadi terhambat, disebabkan menunggu kedatangan tali jembatan sepanjang 26 meter dari China.

Selain itu, juga berbagai faktor lainnya, antara lain adanya kenaikan air sungai terpanjang di Jawa, termasuk ketika terjadi banjir beberapa hari lalu.

Dia menambahkan kontraktor tetap dikenai sanksi atas keterlambatan pembangunan jembatan yang besarnya Rp9 juta per hari sejak 1 Januari sampai pembangunan jembatan selesai.

Jembatan Bengawan Solo di Kota-Trucuk dibangun oleh kontraktor PT Bintang Sembilan Indah Malang dan dibangun dalam dua tahap sejak Februari 2016.

Tahap pertama pekerjaannya yaitu pembangunan fondasi jembatan dan pekerjaan lainnya menelan biaya Rp25 miliar dari APBD 2016 dan Rp58 miliar dari APBD 2017.

Pembangunan Jembatan Bengawan Solo dengan panjang 145 meter, lebar 9,75 meter, memiliki model lengkung "grider" dengan bahan baja.

Baca juga: Pembangunan jembatan Bengawan Solo di Bojonegoro tetap jalan

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018