Tuban (ANTARA News) - Koordinator Unit Pelayanan Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) Widang Tuban, Jawa Timur, Mulyadi YM., mengatakan perbaikan jembatan Widang yang roboh dengan mengganti jembatan "bailey" membutuhkan waktu sekitar 1,5 bulan.

"Saya memperoleh informasi jembatan pengganti sekarang dalam perjalanan kemari diangkut dengan 10 truk," kata dia di jembatan Widang, Jumat.

Mulyadi datang ke lokasi bersama Tim Reskrim Mabes Polri dan Reskrim Polda Jatim untuk melakukan peninjauan lapangan.

"Ya kalau penyebabnya kan sudah disampaikan bahwa tiga kendaraan dengan beban berat beriringan dan jembatan sudah tua," ucapnya menambahkan.

Menurut dia, proses perbaikan jembatan Widang dengan menganti dengan jembatan (bailey) dilakukan hanya pada bagian jembatan yang ambruk.

Sesuai hasil koordinasi, lanjut dia, perbaikan mengganti jembatan membutuhkan waktu sekitar 1,5 bulan, sehingga jembatan sudah bisa dimanfaatkan masyarakat sebelum Hari Raya Idul Fitri.

"Proses pengempuran jembatan Widang akan dilakukan peralatan pengempur. Kalau dengan tenaga manusia jelas membutuhkan waktu lama," ucapnya.

Menjawab pertanyaan, ia mengatakan satu truk dengan kepala warna putih yang masih tersisa di Bengawan Solo di bawah jembatan Widang, segera dievakuasi.

"Tapi masih menunggu persetujuan pemiliknya," ujarnya.

Saat ini para pekerja sudah berhasil mengevakuasi dua truk dan menyisakan satu truk dengan warna kepala putih nomor kendaraan depan W.

"Kalau pemiliknya setuju langsung dilakukan evakuasi dengan cara dipotong. Itu crane masih di lokasi," kata dia menjelaskan.

Seorang pekerja dari Varia Usaha Semen Gresik Iswanto menjelaskan dua truk Varia Usaha yang ikut tercebur bersamaan dengan ambruknya jembatan Widang dengan nomor polisi S 8569 UE sudah berhasil dievakuasi dan S 8227 UE dengan cara dipotong-potong.

"Satu truk dipotong menjadi tiga bagian. Setiap bagian diangkat dengan crane," ujarnya.

Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol. Machfud Arifin, sebelumnya, menjelaskan truk besar dialihkan melalui jalan Dandels untuk menghindari kepadatan lalu lintas di jembatan Widang yang bagian timur.

"Saya minta truk yang angkutannya berat dikurangi," ucapnya.

Jembatan Widang di Bengawan Solo yang menghubungkan Lamongan dan Tuban, ambruk pada 17 April. Dalam kejadian itu, tiga truk dan sebuah sepeda motor, ikut tercebur masuk ke Bengawan Solo. Dalam kejadian itu seorang pengemudi truk tewas, dua pengemudi truk dan dua pengendara sepeda motor selamat.

Baca juga: Jembatan Widang Tuban segera diperbaiki
Baca juga: Menhub: mudik tak terganggu runtuhnya Jembatan Widang

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018