Surabaya (ANTARA News) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan perempuan yang mendapatkan sebutan Kartini "Zaman Now" itu adalah perempuan yang bisa berprestasi, mempunyai pendapatan yang bagus dan tinggi.

"Walaupun begitu, seorang perempuan yang mempunyai pendapatan penghasilan yang tinggi, harus tetap berpegang teguh sesuai dengan kodrat dan agamanya, tidak melupakan kewajiban utama sebagai seorang ibu rumah tangga," kata Risma saat acara peringatan Hari Kartini di Balai Kota Surabaya, Sabtu.

Menurut dia, kalau perempuan sudah mempunyai anak-anak, maka yang bisa dilakukan perempuan adalah merawat dan membimbing anak-anaknya untuk bisa lebih berhasil dari orang tuanya. "Itulah Kartini Zaman Now," ujarnya.

Wali Kota Risma mengatakan jika seorang perempuan yang hidupnya merasa tertekan ataupun terkucilkan dalam lingkup keluarga atau lingkungannya, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan meyakinkan keluarga dan lingkungan kalau dirinya bisa dipercaya.

"Kita harus meyakinkan mereka kalau kita benar-benar bisa dipercaya, dengan melakukan hal-hal yang lebih baik," katanya.

Risma juga menegaskan bahwa seorang perempuan tidak hanya menuntut saja kepada keluarga. Namun, kata dia, dirinya juga harus bisa membuktikan untuk bisa berprestasi. Maka otomatis lingkungan ataupun keluarga pasti akan percaya kepada dirinya.

"Kalau itu terjadi, saya kira lingkungan pasti akan membuka dengan sendirinya," ujarnya.

Acara peringatan Hari Kartini yang berlangsung di Balai Kota tersebut, dihadiri ratusan staf dan pejabat Pemkot Surabaya setingkat lurah, camat, hingga Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Berbagai acara digelar di pagi ini, di antaranya lomba menghias kue, lomba cantol topi dan makan kerupuk yang pesertanya pejabat setingkat kepala OPD dan camat.

Salah satu peserta lomba dan juga staf Pegawai Kecamatan Jambangan Rusbaidah mengaku senang mengikuti gelaran lomba di Hari Kartini yang digelar Pemkot Surabaya.

Menurut dia, walaupun dirinya memakai kebaya saat mengikuti lomba, hal tersebut tidaklah menjadikan beban ataupun kesulitan. Sebab, kata dia, apapun kondisi atau keadaan seorang perempuan, maka harus tetap bersemangat.

"Tidak akan sulit bagi kita, karena kita adalah wanita-wanita yang modern. Maka dari itu, kita harus tetap bersemangat," ujarnya.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018