Kuala Lumpur (ANTARA News) - Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo mengatakan pengiriman pelajar magang ke luar negeri, khususnya Malaysia, harus dilakukan dengan hati-hati, karena ada yang menggunakan kegiatan ini untuk mengeksploitasi pelajar dan mahasiswa, namun ia menambahkan program ini harus terus dilanjutkan. "Saya sudah mendengar atau dapat info sekitar satu tahun lalu bahwa program magang ke luar negeri dimanfaatkan untuk eksploitasi pelajar dan mahasiswa," kata Mendiknas Bambang Sudibyo ketika berkunjung dan berdialog dengan para pelajar dan mahasiswa yang menjadi korban perdagangan pelajar, di Wisma Duta, Kuala Lumpur, Minggu. Didampingi Atase Pendidikan, Imran Hanafi, Atase Tenaga Kerja Teguh H Cahyono, Bambang menegaskan walaupun ada punya eksploitasi ini, tapi ia menyerukan kepada seluruh pelajar dan mahasiswa untuk tidak patah semangat mengikuti dan meneruskan magang ke luar negeri. "Ikuti aturan yang berlaku. Jangan pergi sebelum semua ijin dan prosedur dipenuhi. Masalah kalian saat ini sudah menjadi urusan polisi," katanya. Mendiknas Bambang Sudibyo bertemu dengan 48 pelajar dan mahasiswa dari berbagai sekolah dan akademi di antaranya The Bandung Hotel School, Universitas Wisakti Jakarta, SMK Pandeglang, SMK Sukabumi, NHI. Sebanyak 18 pelajar dan mahasiswa sempat mendekam di penjara imigrasi Malaysia, Sepang. Di antara mahasiswa itu ada yang mendekam 14 hari dan 6 hari kemudian dibebaskan atas upaya KBRI. Salah seorang yang diduga sebagai pelaku utama, Siti Zubaedah alias Nurul, WNI asal Bangkalan, Madura, sudah ditahan aparat kepolisian Malaysia, Rabu (18/7). Ia ditangkap dengan cara dijebak. Saat penangkapan, ada dua lelaki, Yunus dan Yusuf, keduanya warga Malaysia, satunya mantan pegawai imigrasi Malaysia dan satunya lagi seorang sekuriti, ikut ditahan aparat kepolisian. "Siti Zubaedah akan dibawa pulang ke Indonesia, Kamis, dan akan diadili di Indonesia sementara dua laki-laki yang diduga terlibat akan diproses dan diadili di Malaysia karena warga Malaysia," kata Kombes Pol Setyo Wasisto yang ikut hadir dalam pertemuan itu. Sementara itu, semua pelajar dan mahasiswa akan kembali ke Indonesia pada Kamis, 26 Juli 2007, kemudian dilakukan jumpa pers di Mabes Polri Jakarta. (*)

Copyright © ANTARA 2007