Yogyakarta (ANTARA News) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengatakan Gunung Merapi cukup aman untuk dikunjungi para pelancong tapi dalam jarak radius 3 kilometer dari puncak, pada libur Lebaran ini.

"Dari pos pengamatan yang kita miliki selama liburan Lebaran tahun ini estimasi kemungkinan hembusan abu bisa saja terjadi hanya saja tidak berbahaya," kata Jonan kepada pers di Yogyakarta, Kamis malam.

Hal itu disampaikan saat dirinya yang didampingi Ketua Tim Posko Nasional ESDM Hari Raya Idul Fitri tahun 2018 merangkap Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa meninjau Pos Pengamatan Gunung Merapi, Kementerian ESDM, Kaliurang, Sleman, Yogyakarta.

Menurut Jonan, abu Merapi yang belakangan ini muncul bukan disebabkan oleh gempa magmatik sehingga tidak membahayakan, sekalipun memang mempengaruhi jadwal penerbangan.

Menurut dia, kalau penerbangan sifatnya taktikal tergantung hembusan dan kecepatan angin ke arah mana.

Baca juga: Pascaletusan jalur wisata TN Gunung Merapi ditutup

"Oleh sebab itu, bisa saja bandara di Yogyakarta dibuka tapi bandara di Semarang ditutup. Tergantung abunya dibawa angin ke arah mana," kata dia.

Pihaknya, katanya, terus memonitor aktivitas Gunung Merapi dengan memanfaatkan peralatan yang dimiliki serta mengirimkan tim relawan untuk memantau gunung tersebut.

Pada lontaran abu Merapi 11 Mei dan 1 Juni, Jonan mengatakan, alat-alat pemantau di pos tidak ada yang rusak sehingga masih berfungsi seperti biasa.

Baca juga: Bandara Adi Soemarmo ditutup akibat letusan Merapi

"Saya menilai alat-alat yang ada di pos pengamatan ini termasuk yang canggih dan baik sehingga belum perlu ada penambahan serta perbaikan," kata Jonan.

Dia menegaskan saat liburan panjang nanti pelancong dipersilahkan berlibur di kawasan Merapi karena kondisinya aman namun tetap harus berada di luar jarak tiga kilometer.

Baca juga: Cuaca cerah selimuti Gunung Merapi

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018