Jakarta (ANTARA News) - Atlet dari 18 negara dipastikan terlibat untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya PB Jaya Raya Badminton Asia Junior Championship 2018 atau Kejuaraan Bulu Tangkis Junior Asia di GOR Jaya Raya Tangerang Selatan, Banten, 14-22 Juli.

Berdasarkan data yang dihimpun media dari PB Jaya Raya di Jakarta, Sabtu, total atlet yang berpartisipasi pada kejuaraan yang diselenggarakan di oleh PB Jaya Raya ini 244 atlet yang berusia dibawah 19 tahun.

Pada kejuaraan bertaraf internasional ini mempertandingkan nomor beregu dan perseorangan, sehingga membuat even ini harus terselenggara dalam waktu yang cukup panjang.

Ketua Harian PB Jaya Raya, Imelda Wiguna dalam keterangan resminya mengatakan ini merupakan ajang yang bagus untuk para pebulu tangkis muda untuk mengasah kemamouan sekaligus menjadi ajang pembelajaran untuk bekal masa depan mereka.

"Ajang ini merupakan kesempatan emas bagi atlet muda Indonesia untuk menunjukkan kemampuan sekaligus meraih prestasi. Tidak hanya itu mereka juga bisa belajar dari turnamen ini untuk bekal masa depan mereka di kejuaraan yang lebih besar dan bergengsi" katanya.

Menjadi tuan rumah, pebulutangkis Indonesia jelas mempunyai peluang besar untuk membuat kejutan di rumah sendiri. Apalagi banyak atlet muda potensial. Bahkan PP PBSI juga sudah meyiapkan pemain yang diturunkan baik untuk perorangan maupun beregu.

Khusus untuk beregu, Indonesia berada di Grup D bersama dengan Jepang dan Singapura.

"Untuk beregu memang kalau dibilang berat enggak, dibilang enteng juga enggak. Karena kita tahu Jepang juga cukup baik. Jadi kami tetap waspada dan konsentrasi satu-satu, jangan lengah. Kalau target kami mudah-mudahan bisa minimal seperti tahun lalu, ke final," kata manajer tim Indonesia Susy Susanti sebelumnya.

Meski demikian, kata Susy, pihaknya akan tetap berusaha meningkatkan kemampuan. Apalagi sebagai tuan rumah dan tahun ini kemungkinan adalah yang terakhir sebelum pindah ke negara lain.

Turnamen Badminton Asia Junior Championship 2018 merupakan gelaran kedua di PB Jaya Raya. Pada edisi sebelumnya, Indonesia sukses mengunci satu emas lewat pasangan ganda campuran junior Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Ramadhanti di kategori perorangan.
 
Baca juga: Ribka lebih percaya diri bermain di kandang sendiri
Baca juga: Pattarasuda Chaiwan, calon penerus Ratchanok Intanon

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2018