Surabaya (ANTARA News) - Kota Surabaya, Jawa Timur kembali meraih penghargaan Kota Layak Anak 2018 untuk kategori utama dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, di Surabaya, Selasa, mengatakan, tahun ini daerahnya mendapatkan nilai lebih tinggi dalam penilaian sebagai Kota Layak Anak (KLA) dibandingkan dengan KLA tahun sebelumnya.

Namun demikian, Risma tidak cepat berpuas diri. Ia akan terus berkomitmen untuk mewujudkan bagaimana anak-anak Surabaya bisa memperoleh haknya dengan layak.

"Alhamdulillah dapat penghargaan, namun tujuannya anak-anak di sini bisa berhasil dan sukses," kata Risma.

Penghargaan KLA tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Yohana Yembise kepada Tri Rismaharini di Gedung Dyandra Convention Hall Surabaya, Senin, (23/7/18) malam.

Meski demikian, lanjut dia, Pemkot akan terus berupaya mewujudkan bagaimana anak-anak Surabaya bisa memperoleh haknya, seperti pendidikan, kesehatan dengan layak, dan hak untuk bermain.

"Saya ingin semua anak Surabaya bisa bersekolah tanpa ketakutan bisa membayar atau tidak, tanpa ketakutan nanti bisa melanjutkan apa tidak. Jadi itu yang saya coba agendakan, kita rancang, supaya tidak ada lagi anak Surabaya putus sekolah," ujarnya.

Risma mengatakan berbagai indikator menjadi pertimbangan penting dalam penilaian Kota Layak Anak, tidak hanya fasilitas, namun juga berbagai hal yang diputuskan, seperti bagaimana penanganan permasalahan terhadap anak.

"Saat begitu ada kejadian, kita dampingi (anak-anak) itu mulai dari rumah sakit, hingga ke rumah-rumah sampai di sekolah pun kita dampingi," ujarnya.

Risma menuturkan saat ini jumlah anak-anak berprestasi di Surabaya semakin meningkat. Kendati demikian, Pemkot Surabaya akan terus mendukung dengan memberikan berbagai fasilitas dan ruang, agar bagaimana anak-anak bisa menyalurkan bakat positifnya.

"Jadi saya harus memberikan ruang terus untuk anak-anak, misalkan untuk peneliti, penemuan, itu harus kita kembangkan terus, kita wadahi terus," katanya.
 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018