Kathmandu (ANTARA News) - Menteri kabinet Nepal pada Selasa mengundurkan diri dari jabatannya setelah mengeluarkan pernyataan bermasalah mengenai mahasiswi Nepal.

Menteri Hukum dan Kehakiman Sher Bahadur Tamang mundur setelah mengatakan bahwa mahasiswi Nepal yang sekolah kedokteran di Bangladesh terpaksa menjadi korban pelecehan seksual untuk mendapatkan gelar akademis mereka.

Partai oposisi utama Kongres Nepal serta pejuang hak perempuan mengecam menteri tersebut. Mereka menganggap pernyataan Tamang menghina martabat seluruh perempuan Nepal.

Sher Bahadur Tamang mengumumkan pengunduran dirinya dalam jumpa pers di ibu kota negara itu pada Selasa sore.

Ia mengatakan kepada wartawan bahwa ia mundur dari jabatannya karena pertimbangan moral, menyusul munculnya perdebatan menyangkut pernyataannya.

Tamang mengatakan ia tidak memiliki niat buruk dengan mengeluarkan pernyataan seperti itu.

"Saya selama ini berkomitmen untuk melindungi hak-hak perempuan sepanjang hidup saya dan saya meyakini bahwa para perempuan tidak boleh menjadi korban kekerasan dalam bentuk apa pun... Saya sangat kecewa bahwa pernyataan saya itu dibesar-besarkan secara tidak perlu di media sosial dalam beberapa hari terakhir ini," kata Tamang.

Saat berbicara dalam jumpa pers, Tamang menangis dan meminta maaf. "Tolong maafkan saya jika saya menyakiti Anda," katanya.

Pada Selasa, Partai Komunis Nepal tempat Tamang berasal memintanya mundur dari jabatan menteri.

Tamang menjabat menteri sejak pemerintahan pimpinan K.P. Sharma Oli dibentuk pada Februari tahun ini.

(Uu.T008)
 

Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018