pipa yang mengalami kerusakan dan harus diperbaiki kurang lebihnya sepanjang dua kilometer yang tersebar di delapan titik berbeda
Lombok Timur  (ANTARA News) - Personel TNI membantu pemerintah memperbaiki saluran air bersih di Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, yang rusak akibat tertimpa longsor dampak dari gempa bumi tektonik berkekuatan 6,4 pada skala Richter pada Minggu pagi (29/7).

Kepala Penerangan Korem 162/Wira Bhakti, Mayor Infantri Dahlan, yang dihubungi wartawan, di Mataram, Minggu, mengatakan puluhan personel TNI bersama petugas PDAM Lombok Utara, dibantu tim dari PMI dan relawan, melakukan perbaikannya dari sumber mata air yang ada di bukit Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara.

 "Sejak Jumat (3/8) kemarin sampai hari ini tim kami masih melakukan perbaikan," kata Dahlan.

Dalam kegiatan sosial ini, jelas Dahlan, perbaikan saluran air bersih langsung dipantau pimpinannya, Danrem 162/Wira Bhakti Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani  sebagai Komandan Tim Pos Komando Penanggulangan Bencana Gempa Lombok.

"Jumat (3/8) kemarin, pimpinan langsung mengecek ke lokasi. Kemajuan perbaikannya sampai sekarang masih terus di pantau. Menurut hasil pantauan lapangan, pipa yang mengalami kerusakan dan harus diperbaiki kurang lebihnya sepanjang dua kilometer yang tersebar di delapan titik berbeda," tambahnya.

 "Masing-masing titik longsoran sekitar 300 sampai 600 meter, jadi lumayan panjang," ucapnya.

Baca juga: Masa tanggap darurat gempa Lombok diperpanjang tujuh hari

Menurut hasil pengamatan lapangan, saluran air bersih yang dialirkan menggunakan pipa PDAM ini merupakan sumber kebutuhan bagi warga di empat desa yang ada di Kecamatan Bayan, diantaranyan Desa Akar-Akar, Desa Mumbul Sari, Desa Sukadana dan Desa Senaru. Empat desa tersebut, merupakan daerah yang terkena dampak gempa bumi.

Meskipun upaya perbaikan dihadapkan dengan medan yang sulit dan terjal, namun Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, sambung Dahlan, mengharapkan saluran air bersih yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat tersebut harus segera diselesaikan.

"Pimpinan sudah menegaskan, tidak ada alasan untuk tidak diperbaiki karena kondisi saat ini, air bersih sangat dibutuhkan baik oleh pengungsi maupun petugas lapangan terutama dapur umum," ucapnya.

Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018