Ternate, Maluku Utara (ANTARA News) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise mendeklarasikan Pulau Hiri di Kota Ternate sebagai pulau layak anak yang pertama di Indonesia.

"Saya kaget ketika diundang Pemkot Ternate untuk mendeklarasikan Pulau Hiri menjadi pulau layak anak dan ini menjadi pulau pertama di Indonesia, bahkan di dunia yang dijadikan pulau layak anak," katanya usai acara deklarasi itu di Pulau Hiri, Sabtu.

Ia mengapresiasi upaya Pemerintah Kota Ternate, yang telah menjadikan Kota Ternate sebagai kota layak anak, mengembangkan Pulau Hiri menjadi pulau layak anak.

Guna mewujudkan pulau yang layak anak, ia menjelaskan, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat Ternate harus mengupayakan pemenuhan 24 indikator pulau layak anak, antara alain pemenuhan hak sipil anak seperti pemberian akta kelahiran bagi setiap anak serta penyediaan ruang publik untuk anak dan jaminan bahwa semua anak mendapat hak untuk mengikuti pendidikan.

Wali Kota Ternate Burhan Abdurahman menjelaskan dalam upaya mengembangkan Pulau Hiri menjadi pulau layak anak, pemerintah kota antara lain menjalankan program pemberdayaan anak berbasis masyarakat dan membentuk satuan tugas perlindungan perempuan dan anak di setiap kelurahan.

Pemerintah kota juga membangun infrastruktur untuk mendukung pemenuhan kebutuhan anak seperti taman bermain anak dan menjamin 100 persen anak di pulau berpenduduk 3.000 lebih itu mendapat akta lahir.

Yohana mengimbau seluruh pemerintah kabupaten/kota di Maluku Utara lebih serius mengupayakan daerahnya menjadi kabupaten/kota layak anak guna mendukung pencapaian target provinsi layak anak pada 2030.

"Dari sepuluh kabupaten/kota di Maluku Utara baru empat kabupaten/kota yang sudah ditetapkan menjadi kabupaten/kota layak anak yakni, Kota Ternate, Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten Halmahera Utara dan Kabupaten Halmahera Selatan," katanya.

Baca juga:
Surabaya kembali raih penghargaan Kota Layak Anak
KPPA : 400 kabupaten/kota jadi kota layak anak pada 2018

 

Pewarta: La Ode Aminuddin
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018