Jakarta (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan di sebagian besar wilayah Indonesia awal musim hujan umumnya akan terjadi pada Oktober, November dan Desember 2018.

"Sementara puncak musim hujan 2018/2019 terjadi pada Januari-Februari 2019," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.

Dwikorita mengingatkan pentingnya mewaspadai banjir, tanah longsor, genangan dan angin kencang serta puting beliung selama puncak musim hujan.

Ia menjelaskan bahwa awal musim hujan di 78 Zona Musim (ZOM) yang meliputi wilayah Sumatera, sebagian besar Jawa, Nusa Tenggara Timur dan sebagian Sulawesi terjadi pada Oktober.

Sementara di 147 ZOM yang meliputi Sumatera, Jawa, Bali, NTB, NTT, Sulawesi, Kalimantan, dan Papua, musim hujan akan berawal November; dan di 85 ZOM lainnya musim hujan akan berawal Desember.

Dwikorita menjelaskan pula bahwa awal musim hujan 2018/2019 di Indonesia umumnya mundur, dengan kemunduran terjadi di 237 ZOM atau 69,8 persen wilayah.

Deputi bidang Klimatologi BMKG Herizal mengatakan mundurnya awal musim hujan di sebagian besar wilayah Indonesia antara lain dipengaruhi oleh faktor El Nino Southern Oscillation (ENSO) dengan prediksi El nino lemah dan Dipole Mode.

Dipole Mode adalah fenomena anomali suhu permukaan air laut yang berlawanan di Samudra Hindia tropis di bagian barat dan di Samudra Hindia tropis di bagian timur atau tenggara.

Baca juga:
DKI Jakarta siagakan pompa-pompa air selama musim hujan
Bandung antisipasi pohon tumbang jelang musim hujan

 

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018