Enam haji kita meninggal dunia selama penyelenggaraan, lima orang dimakamkan di Mekkah dan satu di Madinah,
Bengkulu,  (ANTARA News) - Kantor Kementerian Agama Provinsi Bengkulu, menyebutkan penyelenggara telah memulangkan gelombang terakhir jamaah haji asal daerah itu, atau kelompok terbang 10 Debarkasi Sumatera Barat.

"Tadi pagi, sudah tiba sebanyak 82 orang haji, tidak ada yang ditunda kepulangannya untuk kloter ini," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Bengkulu, Bustasar di Bengkulu, Jumat.

Sebanyak 1.630 haji, menurut Bustasar sudah kembali ke kampung halaman masing-masing, dengan rampungnya pemulangan jamaah haji asal Bengkulu.

"Tinggal dua haji yang dirawat di Arab Saudi, dan akan dipulangkan melalui kloter lain setelah mereka benar-benar bugar untuk penerbangan pulang ke Tanah Air," ucapnya.

Pemulangan jamaah haji asal Provinsi Bengkulu, kata Bustasar, sejak 3 September 2018, dengan lima gelombang pemulangan. Kelompok sampai paling awal, yaitu kloter enam Debarkasi Sumatera Barat yang berjumlah sebanyak 389 orang, dua orang meninggal dunia saat penyelenggaraan ibadah haji.

Kelompok terbang tujuh Debarkasi Sumatera Barat atau gelombang kedua Bengkulu dipulangkan pada 4 September 2018 dan jumlahnya 385 orang, seorang haji meninggal dunia saat penyelenggaraan.

"Untuk kelompok terbang delapan, baru sampai di Kota Bengkulu 5 September 2018. Pada kloter ini ada satu haji ditunda pemulangannya atas nama Sudiana Sulmuin asal Kabupaten Bengkulu Selatan," ucapnya.

Sementara kelompok terbang sembilan, terdiri dari 383 haji asal Kabupaten Mukomuko, Bengkulu Utara dan Bengkulu Tengah, lima petugas kloter, dua TPHD serta tiga tenaga medis.

"Enam haji kita meninggal dunia selama penyelenggaraan, lima orang dimakamkan di Mekkah dan satu di Madinah," ujarnya.*

 



Baca juga: Laporan dari Mekkah - Kemenag ingatkan PIHK tidak lalai koper jamaah

Baca juga: Laporan dari Mekkah - Jangan bawa barang terlarang hindari koper dibongkar


 

Pewarta: Boyke ledy watra
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018