Sangat ironis. Masyarakat miskin bagaikan makan nasi dengan rokok.
Nusa Dua, Bali, (ANTARA News) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang Brodjonegoro mengatakan pemerintah Indonesia berkomitmen kuat terhadap pengendalian tembakau untuk mempercepat capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG's).

"Pengendalian tembakau berdampak baik terhadap kesehatan dan produktivitas, serta dapat mencegah polusi lingkungan," kata Bambang pada Konferensi Asia Pasifik untuk Tembakau dan Kesehatan ke-12 (APACT12th) di Nusa Dua, Bali, Kamis.

Bambang mengatakan terdapat beberapa tujuan dari SDG's yang berkaitan dengan pengendalian tembakau. Tembakau dan rokok memiliki dampak buruk bagi anak-anak dan remaja. Apalagi, prevalensi perokok muda di Indonesia semakin meningkat.

Begitu juga terhadap rumah tangga miskin Indonesia karena belanja rokok menempati posisi kedua setelah beras, baru kemudian makanan untuk memenuhi gizi keluarga. "Sangat ironis. Masyarakat miskin bagaikan makan nasi dengan rokok," katanya.

Karena itu, terkait dengan kemiskinan, Bambang mengatakan pengendalian tembakau akan mempercepat pengurangan kemiskinan di Indonesia.

Bambang menyampaikan pandangannya pada pembukaan APACT12th. APACT pertama kali diadakan di Taipei, Taiwan pada 1989. Pertemuan terakhir diadakan di Beijing, China pada 2016.

APACT12th diselenggarakan di Nusa Dua, Bali dan diketuai Arifin Panigoro. Komite Nasional Pengendalian Tembakau bersama sejumlah organisasi pendukung pengendalian tembakau lainnya menjadi tuan rumah penyelenggara. *

Baca juga: Menteri PPPA berharap Indonesia mengaksesi FCTC

Baca juga: Menkes: Pemerintah berupaya kurangi konsumsi tembakau

 

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018