Era Baru ketika pemuda mengambil tongkat kepemimpinan dalam pengendalian tembakau telah dimulai
Nusa Dua, Bali, (ANTARA News) - Sebanyak 51 pemuda dari 16 negara di Asia Pasifik menyatakan komitmen mereka menghentikan dampak buruk tembakau untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG's).
    
"Era Baru muncul ketika pemuda mengambil tongkat kepemimpinan dalam pengendalian tembakau telah dimulai," bunyi pandangan para pemuda yang dibacakan pada Konferensi Asia Pasifik untuk Tembakau dan Kesehatan ke-12 (APACT12th) di Nusa Dua, Bali, Kamis.
    
Untuk mencapai SDG's, para pemuda tersebut menetapkan empat hal. Pertama, membangun kehidupan yang lebih sehat dan generasi bebas rokok di masa depan. Kedua, mendorong komitmen yang lebih kuat dari para pembuat kebijakan untuk melaksanakan Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau (FCTC).
    
Ketiga, mendorong pelaksanaan kebijakan fiskal seperti pengenaan pajak tembakau yang akan mencegah kelompok rentan dan anak-anak untuk mulai merokok. Keempat, mendukung, menguatkan dan memobilisasi gerakan masyarakat sipil dan suara anak muda melalui kampanye. "Pilih pemuda, bukan tembakau," kalimat terakhir pandangan tersebut.
    
Pernyataan yang dibacakan Aghnia Jolanda Putri dari Indonesia dan Einstein Rojas dari Filipina itu adalah hasil dari Konferensi Pemuda yang merupakan bagian dari APACT12th.
    
Koordinator Konferensi Pemuda APACT12th Hasna Pradityas mengatakan para pemuda tersebut berasal dari Indonesia, Australia, Bhutan, India, Bangladesh, Kamboja, China, Thailand, Malaysia, Mongolia, Myanmar, Nepal, Pakistan, Filipina, Srilangka dan Vietnam. *

Baca juga: Menteri PPN: Pengendalian tembakau percepat capaian SDG'S

Baca juga: Menteri PPPA berharap Indonesia mengaksesi FCTC

 

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018