Kegempaan VTB dan MP pada minggu ini lebih intensif dari minggu sebelumnya.
Yogyakarta, (ANTARA News) - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan berdasarkan hasil pemantauan, cuaca cerah menyelimuti Gunung Merapi pada Minggu pagi, meski asap bertekanan lemah masih keluar dari puncak gunung itu.

"Via PGM Jrakah visual Merapi tampak, suhu udara 20,2 derajat celsius, kelembaban 38 persen RH, tekanan udara 873.3 hpa, kecepatan angin 12,2 km/jam ke barat, cuaca terang," tulis akun twitter BPPTKG yang dikutip di Yogyakarta, Minggu.

Berdasarkan laporan terakhir dari BPPTKG pada 14-20 September, asap teramati berwarna putih, tebal di puncak Gunung Merapi dengan tekanan gas lemah. Tinggi maksimum asap 100 meter yang teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Kaliurang pada tanggal 20 September 2018.

Sementara itu, aktivitas kegempaan Gunung Merapi tercatat 90 kali gempa hembusan (DG), 7 kali gempa vulkano-tektonik dangkal (VTB), 42 kali gempa fase banyak (MP), 193 kali gempa guguran (RF), 51 kali gempa low frekuensi (LF) dan 13 kali gempa tektonik (TT).

"Kegempaan VTB dan MP pada minggu ini lebih intensif dari minggu sebelumnya, sedangkan gempa DG dan LF relatif lebih rendah," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida.

Sementara itu, berdasarkan analisis morfologi Gunung Merapi, berdasarkan foto dari sektor tenggara menunjukkan adanya perubahan morfologi sekitar puncak. Volume kubah lava per 20 September 2018 sebesar 122.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan rata-rata 3.000 meter kubik per hari, relatif lebih rendah dari minggu sebelumnya.

"Saat ini kubah lava masih stabil dengan laju pertumbuhan yang masih rendah, kurang dari 20.000 meter kubik per hari," kata dia.

Berdasarkan data aktivitas vulkanik Merapi tersebut, hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level II atau waspada.

Kegiatan pendakian Gunung Merapi untuk sementara tidak direkomendasikan BPPTKG, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.

"Radius 3 km dari puncak Gunung Merapi agar dikosongkan dari aktivitas penduduk. Masyarakat yang tinggal di KRB lll mohon meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas Gunung Merapi," kata Hanik.*

Baca juga: Sultan: wajar bila Merapi munculkan kubah lava baru

Baca juga: BPBD tingkatkan kewaspadaan Merapi fase erupsi magmatik



 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018