Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 220 prajurit TNI beserta materiil dan perlengkapannya yang selama ini tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) Rehabilitasi dan Rekonstruksi pasca gempa bumi Nusa Tenggara Barat (NTB), dialihtugaskan ke Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.

Dengan menggunakan KRI Teluk Lampung-540 dan KRI Teluk Cirebon-543, pergeseran pasukan menuju Pelabuhan Makassar dibagi menjadi dua sorti dari Dermaga Lembar, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, NTB, Senin.

Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Pangkogasgabpad) Lombok Mayjen TNI Madsuni, dalam siaran persnya, di Jakarta, mengatakan, pergeseran pasukan ke Kota Palu dan Kabupaten Donggala adalah untuk membantu percepatan proses pembersihan dampak dari bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.

Selain pasukan dan perlengkapannya, dikirimkan pula bantuan pakaian layak pakai dan 50 buah tandon air kapasitas tampung 500 kg.

"Untuk pembersihan di Lombok sudah hampir selesai dan saat ini sebagian pasukan diperbantukan ke Sulawesi Tengah untuk memperkuat pasukan yang ada di sana. Khusus untuk bantuan pakaian layak pakai dan tandon air yang masih ada di gudang, kami alihkan ke Kota Palu dan Kabupaten Donggala yang lebih membutuhkan," kata mantan Danjen Kopassus ini. 

Jenderal bintang dua ini menambahkan, pergeseran pasukan ke Kota Palu dan Kabupaten Donggala sorti pertama yaitu KRI Teluk Lampung-540 dan sorti ke dua KRI Teluk Cirebon-543. 

Adapun prajurit TNI yang dialihtugaskan, terdiri dari 200 personel Batalyon Zeni Tempur 8/Sakti Mandra Guna (Yonzipur 8/SMG), 13 personel Batalyon Zeni Konstruksi 13/Karya Etmaka (Yonzikon 13/KE), lima personel Korps Zeni Pasukan Marinir-1 dan dua personel Batalyon Pembekalan dan Angkutan (Yonbekang) 1/Tri Bhakti Yudha Kostrad.

Sedangkan alat berat yang dibawa, antara lain 1 unit dozer D 65 25 ton, 1 dozer D 53, 1 exavator Pc 200, 1 exavator Pc 130, 2 truk NPS, 1 mobil Triton, 1 truk tangki pengangkut air dan 4 motor KLX dinas.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018