Poto Tano, NTB, 20/11 (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani menekankan pentingnya pembentukan kelompok masyarakat (pokmas) dalam pencairan dana untuk pembangunan rumah yang terkena dampak gempa.

"Harus ada pokmasnya. Ini masalah pokmas-nya, tolong dicek ya. Kalau tidak ada pokmas tidak kita kasih uangnya, nanti tidak dipakai dengan benar," kata Menko PMK Puam Maharani kepada fasilitator dan aplikator dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat saat meninjau pembangunan rumah tahan gempa jenis Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) dan Rumah Instan Konvensional (RIKO) di Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Provinsi Nusa Tenggara Barat, Selasa (20/11).

Saat mengunjungi lokasi tersebut, menko PMK mendapat keluhan bahwa masyarakat yang terkena dampak gempa mengalami kesulitan dalam pencairan dana untuk pembangunan.

Puan kembali mengingatkan bahwa dana tidak akan bisa dicairkan tanpa adanya pokmas.

"Tidak mungkin uang bisa kita dicairkan kalau tidak ada pokmasnya karena kesepakatannya pokmas inilah yang akan mengelola uang dari masyarakat tergantung dari jumlah penduduknya dan orang yang terdampaknya ini ada berapa orang," ujarnya.

Menko PMK mengatakan selama ada pokmas dan mereka yang terkena dampak gempa sudah mendapatkan surat keputusan (SK) dari kepala daerah, dana pembangunan akan segera kita kirim ke bank yang terdaftar.

Dalam kesempatan itu menko PMK juga mengajak masyarakat Sumbawa bantu pemulihan pascagempa. 

Digagas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, RISHA, RIKO dan rumah instan kayu (RIKA) dapat tetap bertahan meski diguncang gempa bermagnitudo hingga 7,4.

Namun, Menko Puan mengatakan RIKA tidak dianjurkan karena kayu yang ada di NTB tidak mencukupi.

"Untuk (pembangunan) rumah targetnya Maret 2019, namun kita juga melihat semua hal yang ada di lapangan itu seperti apa. Namun, kita tetap ada target 2019 paling tidak rumah yang rusak berat itu sudah bisa dibangun," kata Puan.

Puan mengungkapkan pemulihan dalam musibah seperti ini tidak mungkin berjalan dengan cepat dan pemerintah pusat menargetkan dalam dua tahun ke depan semua ekonomi sudah bisa berjalan.

Dalam kesempatan itu menko PMK juga mengajak masyarakat Sumbawa bantu pemulihan pascagempa. (KR-MRA)

Pewarta: Maria Lisbet Hestica Pardosi
Editor: Jaka Sugiyanta
Copyright © ANTARA 2018