Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyakini semua pihak, pemerintah maupun oposisi, mempunyai semangat yang sama untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

"Kalau masalah pendidikan tentu kita sudah melihat dan memiliki kesamaan bahwa keinginan semua pihak untuk memperbaiki kualitas pendidikan itu sangat dihargai," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Rabu.

Hal tersebut diungkapkan Sri Mulyani dalam menanggapi usulan dari kubu pemenangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang menginginkan gaji untuk para guru sebesar Rp20 juta guna meningkatkan kualitas pengajaran.

Sri Mulyani tidak mempersalahkan adanya ide tersebut, namun pemerintah selama ini sudah menaikkan anggaran pendidikan hingga pada APBN 2019 tercatat mencapai Rp492 triliun.

Baca juga: DPR soroti kondisi guru honorer

Hal tersebut juga didukung oleh peningkatan gaji serta tunjangan profesi guru dan lainnya yang telah dialokasikan kepada pemerintah daerah, termasuk adanya dana BOS yang besarannya Rp117 triliun.

Untuk itu, Sri Mulyani meminta agar usulan kenaikan gaji guru tersebut dikaji ulang karena anggaran pendidikan yang telah ditetapkan dalam APBN sudah memadai sesuai Undang-Undang.

Menurut dia, usulan kenaikan gaji guru dengan peningkatan nominal yang tinggi, belum tentu dapat terpenuhi karena anggaran negara tidak mencukupi, apalagi sumber pembiayaan masih terbatas.

"Kalau ada ide, baiknya dihitung, berapa jumlah guru, berapa jumlah anggarannya dan apakah kebutuhan anggaran itu akan dipenuhi dari sumber mana," katanya.

Sebelumnya Wakil Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno Mardani Ali Sera mengusulkan kenaikan gaji guru hingga Rp20 juta bagi guru profesional yang sudah memiliki sertifikasi.

Baca juga: Prabowo soroti rendahnya gaji guru
Baca juga: PGRI: kesejahteraan guru masih banyak masalah
Baca juga: Gaji guru honorer di Garut hanya Rp200 ribu


 

Pewarta: Satyagraha
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018