Manokwari (ANTARA News) - Tim Piranha Direktorat Kriminal Umum Kepolisian Daerah Papua Barat mengungkap perdagangan motor curian antar pulau.

"Mereka menjual dari Manokwari ke Pulau Numbor, Biak, Papua. Sudah ada beberapa unit motor yang dikirim ke sana," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Barat, AKBP Hary Supriyono, di Manokwari, Selasa.

Ia menjelaskan, pada Selasa menangkap satu tersangka berinisial WK. Pria 18 tahun ini ditangkap di Manokwari dari hasil pengembangan barang bukti yang disita sebelumnya.

Operasi Tim Piranha yang dipimpin AKP Syarifurrahman itu juga berhasil menyita lima unit motor.

Penangkapan WK, bermula dari laporan warga yang dititipi motor Mio berwarna hitam. Dari pengembangan, polisi berhasil memperoleh identitas pelaku dan meringkusnya di sekitar Pelabuhan Anggrem.

"Warga yang dititipi ini merasa ada kejanggalan atas motor tersebut. Dia lalu menyampaikan informasi kepada tim Piranha," kata Supriyono.

Dari hasil interogasi yang dilakukan terhadap tersangka, Polisi memperoleh lima barang bukti motor curian yang sudah dijual pelaku di Manokwari. Dalam operasi ini polisi pun mengambil satu per satu motor hasil curian tersebut.

"Yang sudah dijual di Manokwari ada lima unit, dan tiga unit dijual di Numfor. Penyidik masih mengembangkan penyelidikan untuk mengungkap barang bukti lain, hasil curian yang dilakukan tersangka," kata Hary lagi.

Sebelumnya, lanjut Hary, tim Piranha Ditreskrimum juga meringkus tersangka berinisial S. Dari hasil aksi yang dilakukannya, satu unit motor di antaranya juga dijual di Numfor.

Pengiriman motor curian Manokwari-Numfor diduga dilakukan dengan menggunakan longboat. Satu motor dijual dengan harga Rp2 juta hingga Rp3 juta.

Hary menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan sejumlah kasus pencurian di Manokwari, WK dan S merupakan satu jaringan. Polisi saat ini sedang mengembangkan kasus untuk mengungkap keterlibatan tersangka lainya.

"Penyidik sudah mengantongi identitas satu tersangka baru. Tim Piranha sedang melacak keberadaannya di sejumlah lokasi," kata Supriyono.

Pewarta: Toyiban
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018