Para pendamping PKH harus memastikan program bantuan ini betul betul sampai ke tangan penerima manfaat
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo memberi pengarahan kepada para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH)  dalam Jambore Sumber Daya PKH Tahun 2018 di Istana Negara Jakarta,  Kamis. 

"Para pendamping PKH harus memastikan program bantuan ini betul-betul sampai ke tangan penerima manfaat," kata Presiden Jokowi dalam acara yang dihadiri juga oleh Menko PMK Puan Maharani, Mensos Agus Gumiwang dan Mensesneg Pratikno. 

Ia menyebutkan anggaran untuk PKH pada tahun 2019 akan naik lebih dari dua kali lipat dibanding 2018. Anggaran program itu naik dari sekitar Rp19 triliun pada tahun 2018 menjadi Rp34 triliun pada 2019.

Sementara itu Mensos Agus Gumiwang menyebutkan PKH merupakan program prioritas pemerintahan Presiden Jokowi.  

"Pada tahun 2015, PKH baru menjangkau sekitar 3,5 juta keluarga penerima manfaat atau KPM. dan pada 2018 menjangkau 10 juta KPM, " katanya. 

PKH bertujuan antara lain untuk mengurangi kemiskinan dan kesejangan,  mengurangi beban pengeluaran keluarga miskin,  meningkatkan akses pendidikan dan kesehatan dan mendorong KPM hidup mandiri. 

Ia menyebutkan pelaksanaan PKH tidak lepas dari peran 39.700 pendamping PKH yang tersebar di 34 provinsi. 

"Penyelenggaraan jambore ini dalam rangka meningkatkan kapasitas SDM pendamping PKH, " katanya. 

Mensos menyebutkan jambore itu diikuti 598 peserta dari seluruh Indonesia. 

Tujuan jambore antara lain untik menyosialisasikan arah kebijakan pemerintah dalam memerangi kemiskinan dan ketimpangan,  mendorong SDM pendamping PKH berperilaku santun,  mampu bekerja sama dengan rakyat dan memiliki ketrampilan berkomunikasi.  

Baca juga: Indeks PKH 2019 meningkat berdasarkan komponen keluarga
Baca juga: BNI salurkan bansos PKH Rp7,1 triliun hingga November
Baca juga: Jokowi akan naikkan jumlah penerima dan besaran bantuan PKH tahun depan

Pewarta: Agus Salim
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018