Jakarta (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau adanya penghangatan suhu permukaan laut di Pasifik tengah dan timur yang mengindikasikan El Nino lemah.

"Pergerakan atmosfer belum menunjukkan situasi yang biasa terjadi pada kondisi El Nino, tapi berdasarkan pantauan BMKG terjadi penghangatan suhu permukaan laut antara 0,5-1 derajat Celsius di Pasifik tengah dan timur," kata Deputi Bidang Klimatologi Herizal dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat.

Lebih lanjut dia mengatakan, Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) menyatakan bahwa kondisi El Nino telah terpenuhi dari sisi menghangatnya lautan Pasifik, namun interaksi antara lautan dengan atmosfer belum terjadi diantara keduanya.

Sementara itu Samudera Hindia pada akhir November 2018 menunjukkan kondisi dipole mode positif yang tidak berkontribusi dalam penambahan uap air di wilayah Indonesia bagian Barat.

Sementara suhu Perairan Indonesia dalam kondisi Normal, dengan pendinginan atau penghangatan suhu permukaan laut antara 0,5 sampai dengan satu derajat Celsius  dari rata-rata normalnya.

Sementara Suhu muka laut mendingin terjadi disekitar selatan Bali sampai Nusa Tenggara Barat, dan selat Makasar.

Wilayah dengan suhu permukaan laut lebih hangat terdapat di perairan barat sekitar Sumatera bagian utara, Laut Timor, Laut Seram dan Laut Maluku.

Baca juga: Potensi kebakaran hutan-lahan diprediksi meningkat tahun depan
Baca juga: Fenomena El Nino picu kekeringan di NTT
Baca juga: El Nino perluas pemutihan karang di perairan Indonesia


 

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018