Jakarta  (ANTARA News) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mengatakan apa yang diajarkan oleh Presiden keempat Indonesia yakni Abdurrahman Wahid atau Gus Dur seperti toleransi, sangat relevan dengan keadaan saat ini.

 "Apa yang diajarkan oleh Gus Dur sangat relevan dengan kondisi saat ini, mulai dari toleransi, pluralisme, antidiskriminasi dan sebagainya," ujar Eko saat peringatan haul ke-9 Gus Dur di Jakarta, Senin.

 Menurut Eko apa yang diajarkan oleh Gus Dur semasa hidupnya tersebut, merupakan kunci utama dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Apalagi di saat seperti ini, yang mana ruang berpendapat semakin terbuka lebar.

Untuk itu diperlukan nilai-nilai toleransi yang mampu menyatukan keragaman bangsa. Bahkan menurutnya, ajaran Gus Dur tersebut adalah kunci bagi keberhasilan peningkatan kesejahteraan dan ekonomi Indonesia. 

"Karena kunci dari keberhasilan  Indonesia untuk menjadi negara maju seperti yang diprediksi survei dari negara lain adalah menjaga kesatuan dan persatuan. Nah Gus Dur, yang diajarkan dengan nilai-nilai pluralisme itu penting," tambah dia lagi.

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan sosok Gus Dur menjadi inspirasinya semasa kuliah pada 1980-an.

 "Saya belajar mengenai kebersamaan, moderat, saat masih duduk di bangku kuliah. Sehingga begitu saya menjadi PNS pada 1990-an, saya lebih bisa menghargai perbedaan pendapat dan keberagaman," kata Nasir.

 Menurut Nasir, ajaran Gus Dur itu masih sangat relevan hingga saat ini. Terutama bagi Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa dan agama. Nilai-nilai yang diajarkan Gus Dur itu, lanjut Nasir, sangat relevan jika ditularkan ke mahasiswa.

Baca juga: Presiden sebut tata krama politik Gus Dur bisa jadi pelajaran
Baca juga: PKB gelar Konsolidasi Caleg dan Haul Gus Dur
 

Pewarta: Indriani
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018