Kami bingung jika anak kami harus dioperasi karena tidak punya biaya,
Lebak (ANTARA News) - Orang tua bayi kembar siam yang lahir di RSUD Adjidarmo Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, Minggu, kesulitan biaya operasi pemisahan kedua bayi tersebut yang harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

"Kami bingung jika anak kami harus dioperasi karena tidak punya biaya," kata Kurniawan (26), orang tua bayi kembar siam di Lebak, Banten.

Kurniawan hanya bekerja sebagai buruh tani, penghasilannya pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tentunya operasi pemisahan bayi perempuan kembar siam itu memerlukan biaya besar.

Kurniawan mengaku tidak mampu jika harus merujuk kedua bayinya ke RSCM di Jakarta, sementara kembar siam yang dilahirkan istrinya, Dea Putri (18) di RSUD Adjidaro Rangkasbitung itu membutuhkan operasi pemisahan organ tubuh yang menyatu.

"Kami berharap ada dermawan yang membantu biaya operasi," kata warga Ojar, Desa Cilangkap, Kecamatan Kalang Anyar, Kabupaten Lebak itu.

Sejumlah tetangga Kurniawan menghimpun dana dari masyarakat untuk membantu biaya operasi pemisahan organ kedua bayi tersebut.

"Kami berharap bantuan dari warga bisa membantu bayi kembar siam agar secepatnya dirujuk ke RSCM Jakarta," kata Amir, seorang tokoh masyarakat Desa Cilangkap Kabupaten Lebak.

Baca juga: Jalani operasi pemisahan, bayi kembar siam Kendari dirujuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya
Baca juga: Dokter Turki "hidupkan kembali" bayi kembar Rohingya

Pewarta: Mansyur
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2019