Pihak panitia untuk kendaraan bus menyediakan kantong parkir antara lain di Kawasan GBK, TVRI, Ex Taman Ria Senayan, Kemenpora, Kemenpan, Polda MJ, SCBD, Thamrin 10 dan belakang Hotel Sultan.      
Rekayasa lalu lintas jelang pelaksanan peringatan Hari Lahir (Harlah) Muslimat Nahdlatul Ulama ke 73 yang akan berlangsung di Gelora Bung Karno (GBK), Minggu (27/01/2019). Dokumen Dishub DKI
    
Jakarta (ANTARA News) - Sehubungan dengan pelaksanan peringatan Hari Lahir (Harlah) Muslimat Nahdlatul Ulama ke 73 yang akan berlangsung di Gelora Bung Karno (GBK) pada hari Minggu (27/1), maka untuk menunjang penyelenggaraan kegiatan tersebut akan dilaksanakan pengaturan lalu lintas.

"Kegiatan ini melibatkan peserta kurang lebih 100.000 orang dari berbagai daerah di Indonesia yang sebagian besar menggunakan akomodasi berupa bus besar sekitar 2.000 unit," kata Plt Kepala Dinas Pehubungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko di Jakarta Pusat, Sabtu. 
     
Terkait hal itu, parkir bus  pihak panitia telah menyediakan kantong parkir antara lain di Kawasan GBK, TVRI, Ex Taman Ria Senayan, Kemenpora, Kemenpan, Polda MJ, SCBD, Thamrin 10 dan belakang Hotel Sultan.
     
Dijelaskan kegiatan sudah dimulai sejak pukul 00.00 WIB sampai dengan pukul 09.30 WIB, dengan konsentrasi di Pintu 10 GBK  jalan Gerbang Pemuda sebagai akses masuk bus dan Pintu 11 GBK sebagai akses keluar bus.
     
"Sedangkan pengaturan dan rekayasa lalu lintas dilakukan saat kedatangan bus peserta/jamaah.  Ketika kedatangan bus peserta/jamaah berlangsung dan menurunkan jamaah serta bus keluar ke lokasi kantong parkir akan dilakukan pengaturan lalu lintas sistem buka/ tutup," kata Sigit.
     
Hal tersebut berjalan secara situasional dan fleksibel pada ruas jalan ataupun di persimpangan yang dekat kawasan GBK oleh petugas di lapangan, mulai pukul 00.00 sampai 02.30 WIB, katanya.
     
Prinsipnya tidak dilakukan penutupan jalan karena waktunya dinihari dan lalu lintas kendaraan belum banyak.
     
"Setelah acara selesai mulai pukul 09.30 WIB, pengaturan traffic flow di dalam kawasan GBK di atur sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kemacetan," kata Sigit.
   
Ditambahkannya  untuk bus-bus yang parkir di area parkir GBK diutamakan lebih dahulu untuk  "pick-up" peserta dan keluar kawasan GBK.  
   
Kemudian secara bertahap bus-bus yang di parkir di kantong parkir di informasikan untuk masuk ke kawasan GBK dan melakukan penjemputan (pick-up).  
     
Apabila terjadi kepadatan di dalam kawasan GBK, pihak GBK akan membuka beberapa Pintu Iainnya untuk akses keluar bus-bus.
     
Pengaturan dan rekayasa lalu lintas ketika bus-bus masuk dan keluar kawasan GBK, dilakukan dengan sistem buka/tutup jalan Gerbang Pemuda ataupun di persimpangan yang dekat kawasan GBK secara situasional dan fleksibel oleh petugas di lapangan, mulai pukul 09.30 sampai dengan selesai. 
   
Apabila kondisi Ialu lintas cukup padat antara Iain karena bus-bus parkir di badan jalan sekitar kawasan GBK, maka dilakukan pengalihan arus lalu lintas sebagai berikut :
     
Untuk arus lalu lintas dari arah Semanggi dilarang ke kiri yang menuju Jala Gerbang Pemuda dialihkan lurus menuju Jalan Palmerah Timur dan seterusnya.
     
Kemudian lalu lintas dari arah Slipi yang akan menuju JI. Gerbang Pemuda melalui Flyover Senayan dialihkan lurus kearah Semanggi dan seterusnya.
     
Sedangkan arus lalu lintas dari arah Jalan Asia Afrika Sisi Barat dilarang belok kanan ke Jalan Pintu 1 Senayan dialihkan lurus dan seterusnya.
     
Kemudian arus lalu lintas dari arah Jalan Asia Afrika Sisi barat dilarang belok kanan ke Jalan Gerbang Pemuda dialihkan lurus dan seterusnya.
     
"Diimbau kepada pengguna jalan agar dapat menghindari ruas jalan di sekitar kawasan GBK dan menyesuaikan pengaturan serta rekayasa lalu lintas yang ditetapkan, mematuhi rambu-rambu lalu lintas,  petunjuk petugas di lapangan dan mengutamakan keselamatan di jalan.

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019