Cilacap, (ANTARA News) - Hujan dengan intensitas lebat masih berpotensi terjadi di wilayah pegunungan tengah Jawa Tengah pada Februari ini, kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo.

"Berdasarkan peta prakiraan curah hujan bulan Februari 2019 yang dikeluarkan Stasiun Klimatologi BMKG Semarang, curah hujan di wilayah pegunungan tengah masih tinggi, beberapa daerah di antaranya diprakirakan sangat tinggi," katanya di Cilacap, Senin.

Ia mengatakan daerah yang curah hujannya diprakirakan sangat tinggi atau lebih dari 500 milimeter per bulan, di antaranya sebagian kecil wilayah utara Kabupaten Banyumas, sebagian wilayah utara Purbalingga, sebagian barat daya Banjarnegara.

Selain itu, sebagian wilayah tenggara Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal bagian selatan, Pemalang bagian selatan, Kabupaten Pekalongan bagian selatan, sebagian besar Batang, sebagian kecil wilayah perbatasan Wonosobo dan Purworejo, serta beberapa daerah di pantura timur Jateng.

Daerah yang curah hujannya diprakirakan 401-500 milimeter per bulan atau kategori tinggi, di antaranya sebagian wilayah utara Kabupaten Cilacap yang berbatasan dengan Brebes, sebagian kecil wilayah utara Banyumas dan Purbalingga, Banjarnegara bagian timur, dan sebagian besar wilayah Wonosobo.

"Curah hujan pada bulan Februari di sebagian besar Cilacap, sebagian besar Kebumen, dan sebagian Purworejo, terutama yang berada di daerah pesisir selatan diprakirakan berkisar 201-300 milimeter atau masuk kategori menengah. Demikian pula dengan curah hujan di sebagian wilayah timur Banyumas diprakirakan berkisar 201-300 milimeter," kata Teguh.

Dia mengimbau warga yang bermukim di wilayah pegunungan tengah Jateng untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya tanah longsor karena curah hujan di daerah itu diprakirakan lebih dari 500 milimeter per bulan sehingga hujan lebat masih berpotensi terjadi.

Ia mengatakan fenomena global berupa El Nino diprakirakan masih memengaruhi kondisi cuaca di wilayah Indonesia meskipun kategorinya moderat.

Bahkan, El Nino moderat tersebut diprakirakan masih akan berlangsung hingga Juni dan cenderung melemah.

"Seperti pada bulan Januari, biasanya hampir tiap hari terjadi hujan namun kemarin berselang, kadang hujan dan kadang tidak ada hujan, akibat dari El Nino. Kecenderungannya hujan di wilayah utara, khususnya Banyumas dan sebagian besar wilayah Cilacap terjadi pada sore hari, sedangkan di wilayah pesisir selatan pada malam hari," katanya.

Baca juga: BMKG prakiraan potensi hujan sepekan ke depan masih tinggi
Baca juga: BMKG : Jakarta waspada potensi hujan disertai angin kencang
Baca juga: BMKG peringatkan potensi hujan lebat-angin kencang di lampung 

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019