Phnom Penh (ANTARA News) - Tim nasional U-22 yang saat ini tengah mengikuti Piala AFF U-22, rupanya tak memiliki program pola makan khusus selama berada di Phnom Penh, Kamboja.

Hal itu diakui dokter tim Syarif Alwi yang menyebutnya, terjadi lantaran skuat Garuda Muda diinapkan di satu hotel yang sama dengan tujuh tim negara lain yang ambil bagian dalam Piala AFF U-22.

"Di satu hotel yang sama ada delapan tim menginap, semua satu masakan, tidak bisa," kata pria yang akrab disapa Papi itu menjelaskan selepas mendampingi sesi latihan di Lapangan American University Phnom Peng, Minggu.

"Kecuali kalau diblokir sendiri satu hotel, itu kita bisa pesan menu sendiri," ujarnya menambahkan.

Akibatnya, Syarif meminta kesadaran pribadi setiap pemain untuk menjaga pola makanan masing-masing selama mengikuti Piala AFF U-22.

Hal itu juga disampaikan Syarif kepada para pemain Timnas U-22 setelah sesi latihan Minggu.

"Kita minta kesadaran, karena itu tadi kami kasih tahu ulang," kata Syarif.

"Yang paling penting makan harus ada karbo dan proteinnya. Proteinnya sebaiknya serat putih seperti ayam, ikan, telur, buah dan sayur, itu semua harus tercukupi dan minum susu tentunya," ujarnya menambahkan.

Baca juga: Latihan terakhir Timnas U-22 antisipasi kelebihan-kekurangan Myanmar

Ironisnya, ketiadaan program pola makan tersebut telah memakan korban di Timnas U-22.

Pada sesi latihan Minggu, penyerang Marinus Wanewar sempat terlihat menepi dan memisahkan diri dari rekan-rekannya.

"Tidak apa-apa, cuma sakit perut saja, mungkin tadi sempat makan pedas," katanya.

Indonesia berada di Grup B Piala AFF U-22 bersama Malaysia, Myanmar dan tuan rumah Kamboja.

Tim besutan Indra Sjafri itu bakal melakoni laga pertama menghadapi Myanmar pada Senin (18/2).

Baca juga: Garuda Muda: fokus, fokus, fokus

Baca juga: Vietnam kontra Filipina jadi laga pembuka


***3***

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2019