Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengharapkan Balai Latihan Kerja (BLK) yang didirikan di sejumlah pondok pesantren dapat lebih efektif untuk meningkatkan sumber daya manusia lebih terampil.

"Saya meyakini lebih efektif dan memberikan sebuah peningkatan angkatan kerja yang terampil dan berkualitas akan lebih cepat dan lebih baik," kata Presiden dalam sambutannya saat menghadiri acara Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas Tahap I Tahun 2019 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta pada Rabu.
   
Menurut Kepala Negara, pemerintah telah mengevaluasi program BLK Komunitas yang pada 2017 hanya diberikan 55 BLK, kemudian meningkat jadi 75 BLK pada 2018.  Lalu pada 2019 Kementerian Ketenagakerjaan membentuk 1.000 BLK Komunitas dimana pada tahap pertama diluncurkan sebanyak 500 BLK.
   
Efektivitas dapat ditingkatkan karena BLK berlokasi di dalam lingkungan pondok pesantren.
   
Presiden juga meminta BLK dapat memberikan pelatihan sesuai dengan industri yang ada di sekeliling daerah pondok pesantren.
   
"Bisa memilih, dari pondok pesantren boleh memilih mau pelatihan untuk teknologi informasi silakan, untuk garmen silakan,untuk industri kreatif silakan, untuk pengolahan pertanian silakan. Banyak sekali alternatif yang diberikan dan pondok pesantren memilih," kata Jokowi menjelaskan kejuruan pelatihan dalam BLK.
   
Dia menambahkan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) membuka kerja sama untuk lulusan dari BLK.
   
Program pembinaan di BLK juga akan membimbing penyaluran SDM terampil ke perusahaan. 

Baca juga: Presiden: BLK ponpes untuk meningkatkan ketrampilan santri
Baca juga: BLK Lombok Timur targetkan 1900 peserta pada 2019
Baca juga: Menaker serahkan 2.513 sertifikat kompetensi kerja

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019