Banjarnegara, Jawa Tengah (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara telah memasang alat deteksi dini tanah longsor di 13 titik rawan bencana.

"Hingga hari ini sudah 13 titik, selanjutnya masih akan terus ditingkatkan jumlahnya," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara Arief Rahman di Banjarnegara, Selasa.

Dia menjelaskan alat deteksi dini longsor dipasang di daerah rawan tanah longsor seperti Desa Kebutuhjurang, Suwidak, Mlaya, Tlaga, dan Clapar.

"Mudah-mudahan nantinya makin banyak desa yang sudah terpasang alat deteksi dini tanah longsor mengingat sejumlah wilayah di Banjarnegara ini kan rawan longsor," katanya.

Dia mengatakan pemasangan alat deteksi dini tanah longsor dilakukan secara bertahap berdasarkan peta potensi bencana di Banjarnegara.

Selain memasang alat deteksi dini, BPBD Banjarnegara melakukan sosialisasi ke masyarakat setempat mengenai fungsi alat tersebut.

"Kami menyosialisasikan fungsi, perawatan alat dan pengarahan kesiapsiagaan kepada masyarakat di wilayah setempat," katanya.

BPBD Banjarnegara juga memasang rambu jalur evakuasi.

"Semuanya dilakukan sebagai salah satu upaya mengurangi dampak bencana longsor atau mitigasi tanah longsor," katanya.

Ia menambahkan BPBD juga juga mengimbau warga mewaspadai kemungkinan terjadinya tanah longsor dan pergerakan tanah selama musim hujan.

Menurut prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, pada dasarian tiga Februari sebagian besar wilayah Banjarnegara berpeluang menghadapi curah hujan kategori menengah (101 - 150 milimeter per dasarian), kecuali wilayah Susukan dan Purworejo Klampok yang diperkirakan menghadapi curah hujan 76 - 100 milimeter per dasarian.

Baca juga:
Curah hujan meningkat, warga Banjarnegara-Jateng diimbau waspadai longsor
Tebing longsor tutup akses jalan di Banjarnegara

 

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019