Dumai, Riau (ANTARA News) - Kebakaran yang melanda sebagian wilayah Kota Dumai pada Selasa siang merembet ke lahan konsesi perusahaan minyak PT Chevron Pacific Indonesia.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Dumai Afrilagan mengatakan lahan konsesi Chevron di tepi Jalan Soekarno-Hatta, dekat Jembatan Bukit Jin, ikut terbakar. Ia memperkirakan kebakaran lahan gambut tersebut mencakup area seluas empat hektare.

"Status lahan konsesi Chevron, jadi lahan ini milik BP Migas tetapi pengelolaan di PT Chevron," kata Afrilagan kepada Antara di lokasi kebakaran lahan.

BPBD, menurut dia, menerima laporan mengenai kebakaran di lahan konsesi Chevron sekitar pukul 11.00 WIB dari Bintara Pembina Desa (Babinsa) setempat.

Namun petugas pemadam kebakaran baru tiba di lokasi kebakaran pada siang hari karena banyak titik api bermunculan di Dumai.

Menurut Afrilagan kebakaran pada Selasa juga melanda bagian wilayah Dumai yang lain seperti Bukit Batrem dan Bangsal Aceh.

"Kita terlambat karena cuaca panas dan ada lima titik (kebakaran) yang berbeda, dan ini adalah yang keenam," katanya.

Asap pekat masih menyelimuti lahan yang berada di dekat Jembatan Bukit Jin, api terlihat masih berkobar di beberapa bagian lahan gambut tersebut.

Angin membuat asap akibat kebakaran lahan menyebar hingga mengganggu warga yang melintasi Jalan Soekarno-Hatta.

Tim gabungan dari BPBD Dumai, Manggala Agni Daops Dumai, Polres Dumai, TNI dan perusahaan terus berusaha memadamkan kebakaran di lahan tersebut.

"Bisa dilihat sendiri, airnya ada tetapi sedikit. Ada lima mobil (pemadam). Namun, airnya dijemput dari lokasi lain. Ketika sampai di sini cepat habisnya dan dijemput lagi," kata Afrilagan di lokasi pada Selasa petang.

PT Chevron Pacific Indonesia belum memberikan pernyataan resmi mengenai kebakaran lahan di konsesinya. Humas perusahaan migas itu ketika dikonfirmasi menyatakan akan segera mengeluarkan pernyataan pers.


Kebakaran Lahan 

Afrilagan mengatakan kebakaran sudah melahap sekitar 70 hektare lahan di Kota Dumai selama awal 2019. Akibatnya, Dumai dalam beberapa terakhir juga diselimuti kabut asap, baik yang berasal dari daerah itu sendiri ataupun kiriman dari Pulau Rupat.

Riau menetapkan status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan sejak 19 Februari hingga delapan bulan ke depan. Lahan gambut di wilayah Riau membara, terutama di daerah pesisir.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau menyatakan kebakaran hutan dan lahan sejak Januari hingga Februari 2019 sudah mencakup area seluas 1.136 hektare.

Berdasarkan data BMKG Stasiun Pekanbaru, citra satelit pada Selasa sore pukul 16.00 WIB menunjukan ada 32 titik panas indikasi awal kebakaran lahan dan hutan di Riau, paling banyak di Dumai (12), disusul Bengkalis (enam), Pelalawan (lima), Rohil (empat), Siak (dua), serta masing-masing satu di Meranti, Inhil dan Rohul.

Di antara titik-titik panas itu, ada 13 titik api yang tersebar di Bengkalis (lima), Dumai (tiga), Pelalawan (tiga), Rohil (satu) dan Siak (satu). 

Baca juga:
Pemadaman karhutla Riau terus dilakukan
Kabut asap Dumai sempat sentuh level berbahaya

Pewarta: Febrianto Budi Anggoro
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019