Meski kasusnya kecil, kami tetap berupaya maksimal untuk mendapatkan predikat zero malagizi
Madiun, Jatim (ANTARA News) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Madiun, Jawa Timur, berupaya mewujudkan predikat zero malagizi di wilayahnya guna mencetak generasi muda yang berkualitas.

Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (KB) Kota Madiun, dr Agung Sulistya Wardani di Madiun, Senin mengatakan permasalahan gizi buruk di wilayahnya masih terjadi, namun jumlahnya sangat kecil.

"Meski kasusnya kecil, kami tetap berupaya maksimal untuk mendapatkan predikat zero malagizi," kata Wardani.

Data Dinkes Kota Madiun mencatat, selama tahun 2018 ditemukan tujuh kasus balita mengalami gizi buruk. Namun, jumlah tersebut jika dipersentase, angkanya mencapai 0,04 persen dari sebanyak 112.117 jumlah balita yang terdata di Kota Madiun.

Guna menekan kasus gizi buruk dan mewujudkan zero malagizi, Dinkes Kota Madiun terus melakukan beberapa upaya preventif. Di antaranya melakukan pemantauan selama masa kehamilan.

"Mulai hamil sudah ditangani. Jika ada temuan ibu hamil yang kurang gizi, maka ada pemberian makanan tambahan (PMT) sampai masa nifas. Selain itu, mendidik orang tua melalui penyuluhan, dilakukan juga pemberian makanan pada bayi," kata dia.

Pihaknya juga melakukan pemantauan kegiatan penimbangan bayi di posyandu. Sedangkan untuk usia sekolah, secara berkala dilakukan pengecekan kesehatan melalui unit kesehatan sekolah selama enam bulan sekali.

Tak hanya itu, bagi masyarakat lanjut usia (lansia) juga ada posyandu lansia yang selalu dipantau oleh Dinas Kesehatan dan KB Kota Madiun.

Adapun, anak yang kurang gizi dapat dilihat dari tanda-tandanya. Di antaranya mengalami kegagalan dalam pertumbuhan. Hal itu dapat dilihat dari berat badan, tinggi badan, atau keduanya yang tidak sesuai dengan umurnya. Sehingga, biasanya anak kurang gizi mempunyai tubuh yang kurus, pendek, atau mengalami keduanya.

Ciri-ciri lainnya adalah anak sangat mudah untuk marah, terlihat lesu, dan menangis berlebihan. Anak juga mengalami kecemasan dan kurang perhatian terhadap lingkungan sekitar. selain itu, kulit dan rambut anak kering, bahkan rambut anak rontok.

Wardani meminta para orang tua untuk memperhatikan asupan gizi yang diberikan kepada anak, terlebih balita. Penuhi makanan dengan gizi seimbang yang terdiri dari empat kelompok makanan utama, yaitu buah-buahan, sayuran, karbohidrat, dan protein.

Untuk, makanan sumber karbohidrat di antaranya adalah nasi, kentang, roti, pasta, dan sereal. Makanan protein, yaitu daging, telur, ayam, ikan, kacang-kacangan, dan produknya. Lalu susu serta produk susu seperti keju dan yogurt juga bisa diberikan.

Baca juga: Balita Gizi Buruk di Madiun Naik

Baca juga: Dinkes Madiun tangani 259 kasus demam berdarah

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019