Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia bidang konstruksi dengan memperbanyak peserta sertifikasi dan mengirim tenaga kerja konstruksi mengikuti pelatihan di dalam maupun luar negeri.

"Tahun ini dan tahun depan kami akan besar-besaran memberikan training dan pelatihan kepada SDM konstruksi baik di kementerian, BUMN, atau swasta, ada dalam negeri dan ada yang dikirim keluar negeri," kata Presiden Jokowi di Istora Senayan Jakarta, Selasa.

Di depan ribuan pekerja konstruksi, Presiden Jokowi meluncurkan pelayanan sertifikasi keahlian konstruksi secara elektronik secara simbolis kepada sejumlah pekerja.

Presiden menyebutkan,  terbuka kemungkinan bagi pekerja konstruksi yang hadir dalam acara itu untuk mengikuti pelatihan di luar negeri selama satu hingga dua tahun.

"Ini upgrade skill dan memberi kesempatan SDM konstruksi untuk belajar, tanpa itu kita akan ditinggal negara lain. Kita akan terus bekali dengan keahlian yang baru dan berdaya saing," katanya.

Presiden menyebutkan akan percuma Indonesia memiliki teknologi canggih jika tidak ada orang Indonesia yang mampu mengoperasikannya.

Ia mengatakan,  dunia konstruksi sudah berubah cepat di mana setiap hari lahir teknik baru mengubah wajah cara kerja sektor konstruksi.

Menurut dia, kecepatan perubahan teknologi harus direspons para SDM konstruksi dengan cepat pula. "Di tengah semua kemajuan teknologi, kita tak boleh lupa kita harus terus meningkatkan kualitas SDM di bidang konstruksi," katanya.

Terkait sertifikasi pekerja konstruksi, Presiden mengatakan pada 2018  sebanyak 512.000 pekerja konstruksi akan disertifikasi. "Tahun depan, kira-kira 750 ribuan. Ini penting jangan dianggap ini barang tak berguna, sertifikat ini merupakan pegangan untuk menunjukkan keahlian saudara," kata Jokowi.

Pewarta: Agus Salim
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019