Tahuna, Sulut (ANTARA) - Wakil Bupati Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Helmud Hontong mengatakan, arus globalisasi dan modernisasi tidak serta merta memberikan perubahan konstruktif, tetapi juga turut membawa implikasi negatif terhadap budaya bangsa dan daerah diantaranya pengaruh buruk akibat narkoba.

"Narkoba membawa pengaruh buruk diera mordenisasi saat ini," kata Helmud Hontong di Tahuna, Rabu.

Menurut dia saat membuka Asistensi penguatan pembangunan berwawasan anti narkoba di lingkungan pendidikan dan masyarakat, narkotika dan obat terlarang lainnya dapat merusak tatanan struktural dan kultural bangsa.

Penyalahgunaan narkoba telah menjadi ancaman serius bagi seluruh strata masyarakat tanpa terkecuali.

Oleh karena itu, kata dia, kegiatan asistensi ini sangat penting dilakukan untuk melakukan penguatan kapasitas, membangun komunikasi, jejaring kerja dan kepedulian insan pendidikan dan masyarakat.

Disamping itu, kata dia, kegiatan asistensi untuk melakukan antisipasi, pemecahan serta pencegahan masalah narkoba secara mandiri melalui SDM yang terbina.

Selain itu, kegiatan asistensi harus dilakukan secara kontinyu guna meningkatkan pengetahuan atau wawasan, kemampuan dan kemauan serta kesadaran tentang pentingnya pemberdayaan anti narkoba di daerah ini.

"Kegiatan seperti ini seharusnya dilaksanakan secara kontinyu dan berjenjang guna mengevaluasi capaian program serta rencana aksi ke depan," kata dia.

Kegiatan asistensi yang diikuti para kepala sekolah dan dari tim penggerak PKK kecamatan dan kelurahan serta kampung berlangsung selama dua hari.

Materi yang disajikan antara lain, kebijakan dan pemberantasan serta penyalahgunaan narkoba, peran dan tanggungjawab lingkungan pendidikan, peran keluarga, dampak narkoba terhadap kesehatan, rencana aksi.

Narasumber berasal dari Badan Narkotika Nasional Kabupaten Sangihe dan Kepolisian serta Dinas Kesehatan.

Pewarta: Jerusalem Mendalora
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019